Selasa, 06 Januari 2015

gus maksum guru besar pagar nusa

GUS MAKSUM GURU BESAR SILAT PAGAR NUSA NU Beliau akrab dipanggil Gus Maksum adalah seorang Ulama,kyai,guru spiritual,petani,peternak dan pengayom Masyarakat,Gus Maksum adalah seorang pendekar sejati yang sangat teguh pendirian,tegas dalam bersikap dan paling tidak suka pada segala bentuk kemungkaran lugas dalam berbicara,lembut,sederhana dan bersahaja dalam penampilan kesehariannya. Tokoh kelahiran Kanigoro,Kras Kediri 8 Agustus 1944 adalah pribadi yang unik,seunik penampilannya yang selalu berambut gondrong,bersarung,kadangkala bersandal bakiak,berpakaian seadanya,tidak makan nasi/ngrowot dan beragam keunikan lainnya. Beliau wafat pada hari senin 22 Desember 2003, Meninggalkan suri tauladan bagi santri dan masyarakat Serta mewarisi keilmuan silat yang sempurna IKATAN PENCAK SILAT NU PAGAR NUSA. Oleh karena itu selayaknya profil beliau kita abadikan agar kita dapat lebih mengenal beliau yang bukan saja seorang pesilat tapi banyak sisi lain yang bisa kita pelajari,sebab beliau tidak hanya konsens disatu bidang saja.disamping itu agar jasa-jasa beliau tidak hilang begitu saja dilupakan,sehingga generasi mendatang bisa meneladani hal-hal positif yang telah ia torehkan. Ayah Gus Maksum adalah KH.Abdullah Jauhari bin KH.Fadil Batokan daerah yang masuk kecamatan semen Kediri.Ibu Beliau adalah Nyai Hj.Aisyah putrid dari KH.Abdul Karim pendiri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Sejak si jabang bayi masih dalam kandungan,Kiai Jauhari dan Nyai Aisyah biasa membacakan Al-Qur’an,Asmaul Husna,Wirid,Shalawat dengan harapan agar kelak bayi yang dilahirkan menjadi seorang anak yang berguna bagi Agama,Nusa dan Bangsa. Bayi itu kemudian di namakan Muhammad Abdullah Maksum,Waktu terus berjalan bayi itupun beranjak besar tumbuh sebagai anak yang sehat dan bungsu dari ketiga kakak perempuan.wajar jika ia sangat diistimewakan dalam pandangan orang tuanya. Namun walaupun diistimewakan Gus Maksum kecil bukanlah anak yang manja,justru ia sangat rajin membantu orang tuanya dan sangat patuh terhadap mereka,tak pernah membantah apa yang diperintahkan kedua orang tuanya.Kepatuhan ini bahkan tetap dibawanya sampai ahir hayat. Gus Maksum kecil sangat cerdas,sejak dini ia sudah dikenalkan dengan ilmu agama,ia bersama ketiga kakak perempuannya dididik langsung oleh Kiai Jauhari dengan pengawasan sangat ketat,setiap jam 01.00 dini hari,Mereka di bangunkan mengambil air wudlu dan shalat malam,kemudian dilanjutkan mengkaji pelajaran.Hal ini berlangsung hingga Gus Maksum kecil pindah kepesantren kakeknya Lirboyo. Pendidikan formalnya dimulai di sekolah dasar di Kanigoro dan kemudian melanjutkan kejenjang sekolah lanjutan tingkat pertama di pondok pesantren Lirboyo.Dalam membaca Al-Qur’an beliau dibimbing langsung oleh kakeknya KH.Abdul Karim dan Nyai Hj.Khadijah Karim,hingga tak heran ia dikenal sangat fasih dalam melafalkan Ayat-ayat suci Al-Qur’an. Selama menetap di Lirboyo,Beliau banyak menimba ilmu Agama kepada beberapa kiai di Kediri dan sekitarnya seperti Kyai Jamaludin Batokan,Kyai Jufri,Mbah JIPANG, jipang akronim dari ngaji gampang,nama aslinya adalah Kyai Muhammad Batokan. Jiwa pesantren sangat melekat pada diri Gus Maksum diantaranya adalah kesederhanaan,kesopan santunan,kepedulian social,dan kepatuhan kepada orang tua dan guru.jiwa pesantren itulah yang membentuk kepribadiannya sejak kecil hingga tua.Kesalehan pribadi dan sosialnya itu hasil dari pendidikan pesantren yang di enyamnya. Gemar silat sejak kecil Pertama mengenal silat dari belajar dari seorang pesilat,pengembara dari rengas dengklok,kerawang Jawa Barat (aliran cikaret,cikalong) bernama A.Fathoni metode yang diajarkan setahap demi setahap kemudian dikembangkan secara otodidak ilmu silat yang dipelajari diperdalam sedikit demi sedikit sehingga menjadi permainan silat yang sangat atraktif dan menarik. Selanjutnya Gus Maksum mengembara dari satu guru silat keguru yang lainnya tanpa meninggalkan mengaji dan sekolah. Diawali dari guru silat disekitar Kediri,guru silatnya diantaranya,Kyai Kasida

Selasa, 11 November 2014

MENIKAH ITU MUDAH


MENIKAH ITU MUDAH
(Pembahasan kitab Al Mukhtar Fii
Shuhbatil Akhyar)
Oleh Al Habib Ahmd bin Novel bin Jindan
Di dalam kitab Al Mukhtar fii shuhbatil
akhyar, disampaikan nasehat tentang
pernikahan. Sesungguhnya pernikahan itu
mudah tetapi diri kita sendirilah yang
terkadang membuatnya menjadi sulit. Jika
seseorang menyukai perempuan,
janganlah mengajaknya berpacaran. Jika
seseorang mengajak seorang wanita untuk
berpacaran, ketahuilah bahwa dirinya
melakukan hal yang salah. Wanita yang
mau untuk diajak berpacaran bukanlah
wanita yang dapat menjaga
kehormatannya. Jika seorang laki-laki
menyukai seorang wanita maka yang
harus dilakukan adalah melamarnya.
Inilah yang seharusnya dilakukan oleh
laki-laki sejati. Ajaklah orang tua atau
keluarga untuk datang melamar sang
wanita. Diterima atau tidaknya itu
tergantung bagaimana seorang laki-laki
memberi pertanggungjawaban kepada
orang tua sang wanita yang ingin
dinikahinya. Terkadang orang tua jika
ingin anaknya menikah seakan tidak
memberi izin tetapi sebenarnya orang tua
tersebut ingin melihat seberapa besar
kesiapan anaknya dalam bertanggung
jawab terhadap wanita yang akan
dinikahinya.
Sesungguhnya seseorang yang sudah
menikah akan menjadi lebih dewasa
walaupun dalam hal umur masih muda.
Seseorang yang masih muda akan lebih
dewasa pemikirannya dibandingkan
dengan seseorang yang sudah lebih tua
tetapi belum menikah. Zaman sekarang
banyak diproklamirkan untuk dilarang
menikah diumur muda, namun
sesungguhnya orang tua dan kakek-kakek
mereka terdahulu menikah dalam umur
yang muda. Ketahuilah sesungguhnya
pemikiran ini diambil dari pemikiran
barat. Disana tidak ada yang menikah
dalam usia muda. Sebagian besar mereka
menikah di usia tua, namun mereka
sengaja menyembunyikan kenyataan
pahit bahwa dari sejak usia muda mereka
telah tinggal dengan pasangannya dalam
satu rumah tanpa ikatan pernikahan. Dan
ini adalah bentuk khianat yang
menghancurkan generasi muda kita.
Seseorang yang beriman tidak akan takut
mengarungi hidup dalam pernikahan.
Kemudian mereka (orang barat) juga
memproklamirkan bahwasannya cukup
mempunyai dua anak. Nabi SAW
bersabda : “menikahlah dan perbanyaklah
keturunan. Saya akan membanggakan
jumlah kalian yang banyak di hari kiamat
nanti.” Namun zaman sekarang terdapat
pemikiran bahwasanya cukup mempunyai
dua anak saja, entah pemikiran ini
datang dari mana. Ironisnya banyak
orang yang setuju dengan pemikiran ini
dibandingkan dengan hadist Rasulullah
SAW. Pemikiran dan adat kita sudah
banyak di rusak oleh pemikiran dan adat
barat. Mengambil dari orang yang
menyimpang dari ajaran Allah yang
padahal sesungguhnya kita tidak butuh
dengan adat dan pemikiran itu. Kita
mempunyai kekayaan dalam adat istiadat
yang baik dan janganlah kita gadaikan
kekayaan itu hanya untuk berhutang
kepada orang lain.
Rasul SAW bersabda :“seorang wanita itu
dinikahi laki-laki karena kecantikannya,
kekayaannya, kehormatannya dan
agamanya”. Banyak seorang laki-laki
mencari wanita yang sangat cantik
namun terkadang laki-laki ini tidak sadar
akan dirinya yang tidak sejelas dengan
mimpinya. Satu hal yang perlu disadari
kecantikan itu hanyalah sementara, jika
kita hanya sekedar mencari kecantikan
ketahuilah kecantikan itu hanya
sementara dan akan berakhir. Secantik
apapun wanita pasti ada kekurangan pada
dirinya namun terkadang kita hanya
melihat luarnya saja tetapi tidak melihat
dalamnya.
Dua hal yang harus diperhatikan jika
seorang lelaki ingin memiliki seorang istri
yang cabtik sempurna. Pertama adalah Al
Qana’ah yaitu merasa cukup. Jika
seseorang sudah merasa cukup maka
sesungguhnya ialah orang yang paling
kaya, apapun yang ia miliki adalah yang
terbaik dan lebih dari yang lainnya.
Kedua adalah menjaga mata dari
pandangan yang haram. Seseorang yang
tidak menjaga pandangannya, jika ia
melihat wanita yang ia sukai, wanita itu
terlihat cantik. Namun, ketika ia menikah,
ia akan melihat kekurangan dalam diri
istrinya yang cantik, kemudian ia merasa
wanita diluar terlihat lebih cantik dari
istrinya dan begitu seterusnya. Hal ini
bukan karena sang istri yang tidak
menarik tetapi karena laki-laki ini tidak
bisa menjaga pandangannya. Dan
sungguh jikalau ia menikahi wanita di
seluruh dunia ia akan tetap menyukai
yang haram. Maka jagalah mata dari
pandangan yang haram maka niscaya
kita akan merasa istri kita adalah istri
yang tercantik di seluruh dunia.
Diantara salah satu hikmah Allah
memerintahkan para wanita menutup
auratnya dan melarang laki-laki melihat
wanita yang bukan mahramnya adalah
demi kebaikan wanita itu sendiri. Sebab
ketika laki-laki tidak melihat kecuali
isterinya saja maka dimatanya tidak ada
yang cantik kecuali hanya istirinya.
Kerena dia tidak pernah mengetahui
kecantikan dan kelebihan wanita selain
isterinya.
Seorang laki-laki terkadang memperisterikan seorang wanita karena
kekayaannya. Cara memandang seperti
ini adalah cara memandang yang salah.
Jika mencari istri sebab kekayaannya
ketahuilah bahwa sesungguhnya yang
menafkahi itu suami bukanlah istri. Jadi
untuk apa kita mencari seorang istri yang
kaya dan meninggalkan yang miskin
jikalau kita juga yang harus
menafkahinya?!. Seorang laki-laki
terkadang mencari istri dari keluarga
terhormat, namun belum tentu ia memiliki
sifat yang terhormat. Zaman sekarang
banyak yang mencari istri dengan melihat
kecantikan, kekayaan dan kehormatan
tetapi mencari isteri dengan kreteria
keteguhan dalam berpegang agamanya
adalah kreteria yang paling terakhir.
Nabi SAW bersabda “carilah wanita yang
berpegang teguh terhadap agamanya,
maka engkau tidak akan pernah rugi
untuk selamanya”. Kecantikan yang
hakiki adalah ketakwaan kepada Allah
SWT dan kehormatan seorang istri adalah
ketakwaannya kepada Allah SWT.
Sesungguhnya tidaklah susah untuk
mencari seorang istri yang bertaqwa
tetapi terkadang seseorang banyak
menaruh pilihan terhadap wanita.
Tujuan pernikahan bukan hanya sekedar
membangun rumah tangga tetapi
pasanglah niat. Diantara niatnya adalah
agar tumah tangga kita dibanggakan oleh
Rasulullah SAW. Al Imam As Syekh Ali bin
Abi Bakar As Sakran, beliau menulis niat-
niat dalam pernikahan yang sangat
banyak dan diantaranya niatnya adalah
agar pernikahannya dibanggakan Nabi
SAW. Diantara niatnya juga adalah jika
Allah meridhoi, beliau ingin mempunyai
tabungan di akhirat yaitu mempunyai
anak dan anaknya meninggal sebelum
umurnya baligh. Al Habib Alwi bin Abdullah bin Syihab yang sewaktu muda
belajar dengan Habib Abdurrahman Al
Masyhur, ketika akan menikah beliau
datang kepada Habib Abdurrahman Al
Masyhur untuk dibacakan niat Asy Syekh
Ali bin Abi Bakar As Sakran.
Hendaknya dari pihak wanita (orang tua
atau keluarga) ketika anaknya ingin
dilamar, maka janganlah menahannya
dengan berbagai hal. Sebagaimana
seorang laki-laki memilih perempuan yang
beragama maka demikian juga seorang
wanita ketika dilamar, terimalah suami
karena agamanya sebab ketakwaan
adalah pondasi segalanya. Ketakwaan
seorang suami akan mendorongnya untuk
membahagiakan istrinya dan
mendorongnya untuk bertanggungjawab.
Seorang wanita tidak dilarang mempunyai
karir yang tinggi, tetapi karir yang tinggi
bukanlah segalanya. Ketika karir runtuh,
maka ia akan kembali kepada
keluarganya. Jangan menyalahartikan
kalimat ta’aruf yang sesungguhnya untuk
berpacaran. Hal ini menodai islam.
Janganlah juga membuat acara
pernikahan yang berlebihan dengan
alasan karena acara pernikahan diadakan
seumur hidup sekali, bahkan didalamnya
terdapat hal-hal yang di haramkan oleh
Allah dengan bercampurnya laki-laki dan
perempuan. Seharusnya karena seumur
hidup sekali maka jadikan hal ini penuh
dalam keberkahan.Di kota Tarim Hadromaut, jika ingin
menemui Auliya berkumpul secara
bersamaan dalam jumlah besar disana
susah. Tetapi kita bisa temui mereka
kumpul menjadi satu dalam acara
pernikahan. Para awliya di kota Tarim
berkumpul menjadi satu dalam acara
pernikahan karena ketika mereka hadir
dalam acara pernikahan, mereka mencari
dan memata-matai keberkahan dan
dikabulkannya doa pada acara
pernikahan. Mengapa? sebab tidak
terdapat keharaman dalam acara
pernikahan mereka. Ada marawis dan
semua yang meriah ada di acara
pernikahan mereka, dan sedikitpun tidak
ada perkara haram.
Yaa Allah bittaufiq. Mudah-mudahan kita
semua diberi jodoh yang bagus dan diberi
kemudahan oleh Allah untuk menjauhi hal-
hal yang haram
Aaamiin Aamiin Allahumma Aamiin,,

terjrmah al quran

“ Tidaklah aku menginginkan kecuali perbaikan selama aku sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepadaNya aku bertawakal dan hanya kepadaNya-lah aku kembali ” QS : Huud : 88

Kamis, 06 November 2014

TERJEMAH KITAB HIDAYATUS SIBYAN


Terjemah Kitab Hidayatus Sibyan

Kitab Hidayatus Sibyan adalah kitab nadzaman berisi tentang dasar-dasar Ilmu Tajwid. Kitab ini wajib dihafalkan oleh santri Pondok Pesantren ummul Qura tingkat dasar.
Nadzaman ini berisi 40 (empat puluh) bait dan telah diterjemahkan dalam bentuk syair pula oleh Bapak KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA untuk memepermudah santri
dalam menghafalkannya sebagai landasan benar membaca Al Qur'an.

اَلْحَمْدُ للهِ وَصَلَّى رَبُّنَا  # عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفى حَبِيْبَنَا 1
Puji bagi Allah dan shalawat Tuhan
kepada Nabi terkasih dan pilihan
وَألِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ قَرَى # وَهَاكَ فِى التَجْوِيْدِ نَظْمًا حُرِّرَا 2.
Keluarga sahabat pembaca al-Qur'an
ini nadzom tajwid telah dibersihkan ·
سَمَّيْتُهُ هِدَايَةَ الصِّبْيَانِ # اَرْجُوالِهِ غَايَةَ الرِّضْوَانِ 3.
Ku namakan kitab Hidayatussibyan
ku mohon Allah curahkan keridhoan
حْكَامُ التَنُوْيِنِ وَنُوْنٍ تَسْكُنُ عِنْدَالْهِجَاءِ خَمْسَةٌ تُبَيَّنُ 4.
Hukum tanwin dan nun mati berhadapan
huruf hijaiyah lima di jelaskan ·
اِظْهَرُاِدْغَامٌ مَعَ الْغُنَّةِ اَوْ بِغَيْرِ هَاوَالْقَلب وَاْلأِخْفَاء رَوَوا 5.
Idzhar Idzghom ma'al gunnah yang berdengung
Bila Gunnah Iqlab Ikhfa jangan bingung.
فَظْهِر لَذَى حَمْزٍ فَهَاءٍ حاء وَالْعَيْنِ ثُمَّ الْغَيْنِ ثُمَّ الِخَاءِ 6.
Pada huruf hamzah Ha ha ain serta
ghoin dan ho Idzhar dibacanya nyata ·
وَادْغِمْ بِغُنَّةٍ بِيَنُّو لاَاِذَا كَانَ بِكِلْمَةٍ كَدُنْيَا فَامْبِذَا 7.
Idzghom Bigunnah ya nun mim serta wau
bila disatu kalimah Idzhar kama.
· وَادْ غِمْ بِلاَ عُنَّهِّ فِى لاَمِ وَرَا فَالْقَلْبُ عِنْدَ الْبَاءِ مِيْمَا ذُكِرَ 8.
Lam dan ra bila gunnah hukumnya
Iqlab P huruf ber mim dibacanya! ·
وَاَخْفِبَنِّ عِنْدَ بَاقِى الأَحْرُفِ جُمْلَتُهَا خَمْسَةُ عَشْرٍ فَاعْرِفِ 9.
Bacalah ikhfa pada sisa hurufnya
15 hafalkanlah semuanya.
وْغُنَّةٌ قَدْاوَجَبُوْهَا اَبَدَا فِى المِيْمِ وَالنُّوْنِ إِذَا مَاشُدِّدَا 10.
Para ulama semua mewajibkan
gunah pada mim dan nun yang di tasjidkan
وَالْمِيْمُ إِنْ تَسْكُنُ لَدَ الْبَاتُخْتَفَى نَحْوُعْتَصِمْ بِااللهِ تَلْقُ الشَّرَفَ 11.
Bacalah ikhfa mim sukun yang bertemu ba
seperti I'tasum billah kamu coba
وَادْ غِمْ مَعَ الْغُنَّةِ عِنْدَ مِثْلِهَا وَاظْهِر لَدَى بَقِى الْحُرُوفِ كُلِّهَا 12.
Bila menghadap mim bigunnah namanya
Idhar pada sisa huruf semuanya.
وَاحُرْصْ عَلَى اْلأِظْهَارِ عِنْدَ الفَاءِ وَالْوَاوِ وَاحْذَرْدَا عيَ الإِخْفَاءِ 13.
Idzhar safawi pada pa serta wawu
hindarilah jangan sampai Ikhfa kamu
إِدْغُامُ كُلِّ سَاكِنِ قَدْ وَجَبَا فِى مِثْلِهِ كَقَوْلِهِ إِذْدَ هَبَا 14.
Huruf sukun bertemu serupa coba
Idghomkan seperti lafadz Idzhahaba
وَقِسْ عَلَى هدَاسِوَا وَاوٍ تَلاَ ضَمًّاوَيَاءِ بَعْدَكَسْرِ يُجْتَلى 15.
Kiasan semua selain wau yang
bertemu dommah ya dengan kasiah terang
مِنْ نَحُوِ فِى يَوْمٍ لِيَاءِ اَظْهَرُوا وَالوَاوِ مِنْ نَحْوِاصْبِرُوْا وَصَابِرَو 16.
Semisal kata yaumin idzharkan
kata asbuu wasobiru samakan
وَالتَّاءُ فِىدَالٍ وَطَاءِ اَسْبَتُوا اِدْغَامَهَانَحْوُ اُجِيْبَتْ دَعْوَةُ 17.
Ta berhadapan dah dan tho pun begitu
umpama kalimat ujibat da'watu ·
وَامَنَتْ طَائِفَةُ وَاَدْغَمُوا الدَّالَ فِى الظَّاءِبِنَحْوِاذْظَلَمُوْا 18.
Amanat tha upayatun juga masukan
dzal dalam dho idzalamu dimisalkan
وَالدَّالَ فِى الثَاءِ بِلاَ مْتِرَاءِ وَلاَمَهَل وَبَلْ وَقُلْ فِىْ الرَّءِ 19.
Idzghomkan dal ke dalam la dan yakinkan
lam mati ke dalam ro coba praktekan
مِثْلُ لَقَدْ تَابَ وَ قُلْ رَبِّ احُكُمِ وَالْكُلُّ جَاءَبَا تِّفَا قِ فَاعْلَمِ 20.
Umpama Qod taba wagulrobikumi
semua Idghomkan semoga kau ma'lumi
وَاَظْهِرَنَّ لاَمَ تَعْرِفِ لَذَى ارَبْعَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُوْجَدَ 21.
Terhadap lam ta'rip haruskan Idharkan
pada 14 huruf perhatikan
فِى اَبُغِ حَجَتَكَ وَخَمْ عَقِيْمَةَ وَفِى سَوَاهَامِنْ حُرُوْفٍ اَدْغِمَة 22.
Pada abgi hazzaka wakop awimah
sedang yang lainnya Idghom jangan salah
وَلاَفِعِل اَظْهِرَنَّ مُطْلَقَا فِيْمَا سِوَى لاَمٍ وَرَاءِ كَاالتَقَى 23.
Selain pada lam dan baca Idzhar
Lam pi'il cara utago jangan gusar
وَاُلتَمِسُوْا وَقَلْ نَعَمْ وَقُلْنَا وَاظْهِرْ لِحَرُفِ الْحَلْقِ كَاصْفَحْ عَنَّا 24.

Kata utamisu qulnaam dan qulna

Minggu, 02 November 2014

FADHILA DAN NIAT PUASA TASU'A PUASA ASYURO


Fadhilah Dan Niat Puasa Tasu'a Dan Puasa Asyura
Selamat pagi sahabat blogger semua ^_^ kebetulan pagi dini hari ini ane baru makan sahur hehe untuk niat puasa asyura,langsung saja sob saya akan berbagi sedikit tentang Fadhilah Dan Niat Puasa Tasu'a Dan Puasa Asyura .

Rasulullah SAW melihat kaum Yahudi melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.
Rasulullah SAW bertanya, "Puasa apa ini?"
Para sahabat menjawab, "Ini adalah puasanya Nabi Shaleh AS, juga puasa pada hari di mana Allah SWT menyelamatkan Bani Israil dari musuh
mereka sehingga Nabi Musa berpuasa."

Rasulullah SAW bersabda, "Aku lebih berhak atas Musa daripada mereka (kaum Yahudi), sehingga Rasulullah SAW berpuasa dan menyuruh (kaum
Muslimin) berpuasa." (HR. Bukhari).

Menurut sebagian riwayat, beberapa peristiwa istimewa pada hari Asyura antara lain:
diselamatkannya Nabi Nuh AS beserta kaumnya dari banjir bandang yang terjadi pada zamannya dan diselamatkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan paus yang memangsanya.
Rasulullah SAW sendiri telah melaksanakan puasa Asyura bersama kaum Muslimin di Makkah sebelum datangnya kewajiban puasa Ramadhan.

Namun, setelah Allah SWT mewajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah SWT.
Barangsiapa yang berkehendak maka ia dapat melakukan puasa atau meninggalkannya (tidak melakukannya)." (HR. Muslim).

Selain kaum Yahudi, kaum jahiliyah di Makkah juga memiliki tradisi puasa Asyura, sehingga puasa Asyura cukup masyhur bagi mereka.

Syariat puasa Asyura kendati boleh dilakukan secara mandiri hanya satu hari tanggal 10 Muharram, namun Jumhur Ulama berpandangan mengenai kesempurnaan puasa tersebut bila digabung dengan puasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram). Hal tersebut karena pada saat Rasulullah bersama sahabat berpuasa Asyura, sebagian sahabat menyatakan hari itu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani, Rasulullah SAW bersabda, "Insya Allah, pada tahun mendatang kita akan berpuasa yang dimulai dari hari kesembilan Muharram (Tasu'a)."

Namun, sebelum bulan Muharram tahun depan tiba Rasulullah SAW telah wafat, sehingga menurut para ulama, hikmah disunahkannya puasa Tasu'a dengan Asyura adalah untuk membedakan puasa
kaum Muslimin dan Kaum Yahudi.

Berpuasa sebaiknya didahului dengan berpuasa pada Hari Tasu’a (9 Muharam) agar tidak menyerupai amalan orang Yahudi, yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.
.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : حين صام رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم عاشوراء وأمر بصيامه ، قالوا : يا رسول الله ! إنه يوم يعظمه اليهود والنصارى. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :” لئن بقيت إلى قابل ، لأصومن التاسع”…رواه مسلم
Daripada Ibnu Abbas r.a. berkata: “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan Baginda menyuruh berpuasa pada hari tersebut. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya hari ini (‘Asyura) adalah hari yang dibesarkan oleh Yahudi dan Nasara.” Maka Baginda bersabda: “Sekiranya daku masih ada pada tahun hadapan , pasti daku akan berpuasa juga pada hari sembilan (9 Muharram).”  (Riwayat Imam Muslim)
.
Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah kamu pada hari ke sembilan dan sepuluh Muharam dan jangan meniru cara orang-orang Yahudi.”  – Riwayat Al Baihaqi.
 .
Rasulullah SAW bersabda:  “Puasalah kamu pada Hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.”  (HR. Ahmad dan Al Baihaqy r.a.)

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak hanya manusia meraikan Asyura dengan puasa bahkan haiwan pun berpuasa. Di antara haiwan yang disebut berpuasa pada hari Asyura adalah burung ashurad, semut dan binatang buas.”   (Riwayat Abu Musa al-Madini, al-Fath dan al-Khatib).

Niat Puasa Tasu'a :

Nawaitu Shouma gadhin min yaumi tasu'a sunnatan lillahi ta'ala




Niat Puasa Sunat 10 Muharram (Puasa Sunat ’Asyura) :
نويت صوم عشر سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA ‘ASYURA SUNNATTAN LILLAHI TA’ALA
Artinya: “Sahaja aku puasa hari Asyura , sunnah kerana Allah ta’ala.”

Fadhilah (keutamaan) Puasa Tasu'a dan Puasa

Jumat, 24 Oktober 2014

MENGANGKAT TANGAN DAN MENGUSAP MUKA KETIKA BERDO'A.



Pada dasarnya mengangkat tangan ketika berdo’a dan dan mengusap wajah sesudahnya bukanlah sekedar tradisi yang tanpa dasa. Keduanya merupakan sunnah Rasulullah saw. sebagaimana termaktub dalam salah satu haditsnya yang diceritakan oleh Ibn Abbas:

إذا دعوت الله فادع بباطن كفيك ولا تدع بظهورهما فاذا فرغت فامسح بهما  وجهك (رواه ابن ماجه)

Apabila engkau memohon kepada Allah, maka bermohonlah dengan bagian dalam kedua telapak tanganmu, dan jangan dengan bagian luarnya. Dan ketika kamu telah usai, maka usaplah mukamu dengan keduanya.

Demikian pula keterangan para ulama dari beberapa kitab. Bahkan mereka menganjurkan ketika semakin penting permintaan agar semakin tinggi pula mengangkat tangan. Adapun ukuran mengangkat tangan adalah setinggi kedua belah bahu. Dalam I’anatut Thaibin Juz Dua diterangkan:

ورفع يديه الطاهرتين حذو منكبيه ومسح الوجه بهما بعده

Dan diwaktu berdoa disunnahkan mengangkat kedua tangannya yang suci setinggi kedua bahu, dan disunnahkan pula menyapu muka dengan keduanya setelah berdo’a.

Keterangan ini ditambahi oleh keterangan Syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdy dalam Al-Hawasyil Madaniyyah  dengan sangat singkat.

وغاية الرفع خذو المنكبين الا اذا شتد الأمر

Batas maksimal mengangkat tangan adalah setinggi kedua bahu, kecuali apabila keadaan sudah amat kritis, maka ketika itu bolehlah melewati tinggi kedua bahu.

 Akan tetapi, di masa sekarang ini banyak kelompok yang meragukan dan menyangsikan sunnah Rasulullah saw ini. mereka meanyakan kembali tentang keabsahannya. Sungguh hal ini bukanlah sesuatu yang baru karena dulu telah disinggung oleh pengarang kitab al-Futuhatur rabbaniyyah:

قال المصنف وردت الاحاديث الكثيرة برفع اليد الى السماء فى كل دعاء من غير حصر ومن ادعى حصرها فقد غلط غلطا فاحشا

Sang pengarang telah berkata bahwa “telah ada hadits-hadits yang tak terbatas banyaknya mengenai mengangkat tangan ke langit ketika berdo’a, barang siapa menganggap itu tidak ada, maka ia telah keliru.

AMALAN TAHUN BARU HIJRIAH


Amalan-amalan yang digalakkan pada hari terakhir bulan Zulhijjah sehingga 1 Muharam adalah:

.

1.  Berpuasa pada hari terakhir Zulhijjah.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW telah bersabda: “Seutama-utama puasa sesudah puasa Ramadhan ialah puasa Muharam dan seutama-utama solat sesudah solat fardhu ialah solat malam.”  (Sahih Muslim)

 .

.

2.  Berpuasa juga pada hari berikutnya iaitu hari pertama Muharam

Rasulullah SAW telah bersabda: “Sesiapa yang berpuasa pada hari akhir Zulhijah dan awal Muharam, nescaya Allah ampunkan segala dosanya walau selama 50 tahun melakukannya.”  (Hadis riwayat Ibni Abbas r.a.)

 .

.

3.  Membaca Doa Akhir Tahun sebelum waktu Maghrib.

Sesiapa yang membaca doa ini, syaitan berkata: “Sia-sialah kami sepanjang tahun ini kerana dia telah memusnahkan usaha kami, hanya dengan masa yang sebentar sahaja.”



4.  Membaca Doa Awal Tahun selepas solat Maghrib atau pada malamnya.

Sesiapa yang membaca doa ini, syaitan berkata: “Telah aman anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah mewakilkan dua malaikat memeliharanya daripada fitnah syaitan.”

 .

Sabda Rasulullah SAW: “Sesiapa yang membaca doa ini pada 1 Muharam, Allah mewakilkan dua malikat memeliharanya pada tahun itu.”  (Hadis riwayat Ibni Abbas r.a.)


5.  Qiamullail:

a)     Bersolat sunat - Solat Tahajjud, Solat Hajat, Solat Sunat Taubat.

b)     Membaca Al-Quran.

c)     Berzikir.

 .

.

6.  Selepas solat fardu Subuh pada 1 Muharram, bacalah gabungan ‘Bismillahirrahmaa-nirrahim’ dan ‘Ayat Kursi’ sebanyak 360 kali.

Sesiapa yang mengamalkannya, InsyaAllah akan diberikan keselamatan dan terpelihara dari sebarang musibah dan kesempitan rezeki.

 .

.

7.  Doa Awal Muharam

.

Membaca doa awal tahun yang bersesuaian sebanyak 3 kali. Contohnya seperti doa berikut:

 a.  Doa Pertama:

Doa Awal Muharram di atas

Al-Allamah Sayyid Ahmad ibn Zaini Dahlan al-Hasani, menyatakan; “Hendaklah dibaca ‘Doa Awal Muharam’ ini sebanyak 3X pada setiap hari selama 10 hari pertama bulan Muharram, agar terpelihara daripada syaitan sepanjang tahun itu.”

.

ATAU boleh juga di baca;

.

b.  Doa Kedua:

“Ya Allah! Dikaulah selamanya didahulukan, pada tahun baru ini daku bermohon kepadaMu semoga terpelihara daripada syaitan dan pengaruhnya. Daku memohon pertolonganMu, peliharakan daku daripada nafsu amarah dan jahat, dan perkara yang membimbangkanku. Daku memohon akan perkara yang menghampirkan daku denganMu, wahai Tuhan yang Maha Mulia!”

Jelas Ibni Abbas lagi; “Sesiapa yang membaca doa ini pada 1 Muharam, Allah mewakilkan dua malikat memeliharanya pada tahun itu.”

.

Semoga kita sama-sama mendapat keberkatan dan keredhaan-Nya dengan keikhlasan amalan yang dilakukan seperti di atas.

.

Wallahu A’lam bishowab

.

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته



SETIAP MALAM ARWAH KEMBALI KE RUMAH



Di daerah pesisir pantai utara pulau Jawa terdapat puji-pujian yang sangat mengharuka. Apalagi jika dilagukan oleh suara orang tua, seolah mereka menghayati benar makna kandungannya. Biasanya pujian itu dilantunkan setiap malam jum’at sebelum jama’ah shalat maghrib dan isya. Atau seringkali dilagukan ibu-ibu menjelang yasinan dan pengajian.
Dalam bahasa Indonesia kurang lebih inti makna pujian itu adalah demikian ‘ingatlah wahai saudara seiman, anak, famili dan handai taulan. Aku datang menengok rumahku, adakah engkau sudah kirim do’a untukku. Aku di sana (di alam kubur) hidup sendirian. Sunyi sepi, hanya kiriman do’a dan bacaan qur’an darimu yang menjadi harapan’.

Pujian di atas mengandaikan suara orang tua, sanak-saudara yang lebih dahulu meninggalkan kita. Mereka setiap malam jum’at mendatangi kediaman keluarga yang masih hidup meminta belas kasihan agar dikirim do’a dan bacaan ayat-ayat al-Qur’an. Karena hanya itulah bekal tambahan untuk ruh yang telah berada di alam kubur.

Mengenai subtansi pujian tersebut ternyata memiliki dalil yang kuat dalam kitab I’anatuthalibin Juz II.

وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها.

Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku.Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada  orang lain”.  Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian. Ada pula hadits Rasulullah saw.beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Makajika  do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya.

Demikianlah keterangan tentang kondisi arwah yang selalu menjenguk rumah dan keluarganya di setiap malam hari. (red.Ulil H)  

JANGAN PERNAH MEREMEHKAN MUAZDIN



Seringkali pofesi sebagai muadzzin di pandang sebelah mata. Hal ini karena muadzin selalu diidentikkan dengan merbot masjid yang pekerjaannya menyapu, membersihkan dan menjaga masjid. Padahal tidak demikian seharusnya. Karena adzan adalah salah satu ibadah tersendiri bahkan dalam beberapa hadits difavoritkan sebagai amalan surga.
Surat al-Fussilat ayat 33 menjadi salah satu dalil pembenaran yang dinyatakan oleh Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulimiddin terkit dengan adzan.

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

Sungguh betapa pentingnya peran seorang muadzin, dialah yang mengabarkan waktu shalat telah tiba, oleh karena itulah ibadahnya ini kelak di hari kiamat akan dikukuhkan oleh kesaksian jin dan manusia yang mendengarnya ketika dia beradzan semasa di dunia. Rasulullah saw bersabda:

لا يسمع نداء المؤذن جن ولا شيئ إلا شهد له يوم القيامة

La yasma’u nida’al muazdzini jinnun wa la syai’un illa syahida lahu yaumal qiyamah

Tiada jin dan manusia yang mendengarkan suara adzan dari orang yang menyerukannya, melainkan mereka akan memberikan kesaksian kepada orang tersebut di hari kiamat nanti.

Tidak hanya itu, bila adzan dianggap sebagai panggilan Allah swt, maka muadzin menjadi penyambung suara Allah swt untuk memanggil umat muslim di muka bumi melalui masjid-masjid-Nya. karena itu Rasulullah saw besabda:

يد الرحمن على رأس المؤذن حتى يفرغ من أذانه

Yadur rahmani ‘ala ra’sil muazdzdini hatta yafragha min azdanihi

Tangan tuhan yang maha pengasih berada di atas kepada orang yang menyerukan adzan sampai selesai.

Dan yang terakhir sebagai bukti kemuliaan seorang muadzin adalah hadits Rasulullah saw yang artinya sebagai berikut:

Tiga orang ini nanti di hari kiamat berada di atas bukit kecil dari kasturi hitam, mereka tiada tersusahkan oleh hisab dan tiada dikejutkan sehingga selesailah ia dari urusan manusia, yaitu: 1) Lelaki yang membaca al-qur’an dengan mengharapkan ridha Allah swt dan menjadi iman shalatnya suatu kaum yang merasa puas dengannya. 2) Lelaki yang beradzan di dalam masjid dan berdo’a kepada Allah swt. dengan mengharap ridhonya. 3) Lelaki yang diuji dengan kesempitan rizqi tetapi hal itu tidak menyebabkannya lupa dari amal ahirat

Selasa, 21 Oktober 2014

DOA SAYA UNTUK CALON MAKMUM KU



Yaa……Rabbi……..
Aku berdoa untuk seorang akhwat yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad shallahu’alaihiwasalam
Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain

Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting
Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya tidak sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau

Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang membuatku merasa sebagai lelaki shalehah ketika aku berada di sisinya
Seseorang yang bisa menjadi asisten sang nahkoda kapal
Seseorang yang bisa menjadi penuntun kenakalan balita yang nakal
Seseorang yang bisa menjadi penawar bisa
Seseorang yang sabar mengingatkan saat diriku lancang

Ya..Rabbi……
Aku tak meminta seseorang yang sempurna
Hingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup

Aku tidak mengharap dia semulia Fatimah Radhiyallahuanha, tidak setaqwa Aisyah Radhiyallahuanha ,Pun tidak secantik Zainab Radhiyallahuanha, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha.
Aku hanya mengharap seorang akhwat akhir zaman,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh,
Membangun peradaban,
dan membuat Rasulullah shallahu’alaihiwasalam bangga di akhirat

Karena aku sadar aku bukanlah
orang yang semulia abu baker Radhiyallahu,
Atau setaqwa umar Radhiyallahu, pun setabah Ustman Radhiyallahu,
Ataupun sekaya Abdurrahman bin auf Radhiyallahu, setegar zaid Radhiyallahu
Juga segagah Ali Radhiyallahu, apalagi setampan usamah Radhiyallahu.
Aku hanyalah seorang lelaki akhir zaman
yang punya cita – cinta

Ya…..Rabbii …….
Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku
Buatlah aku menjadi ikhwan yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku
Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu

Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat

kokohnya benteng tidak bisa dibangun dalam semalam, namun bisa hancur dalam sedetik
Kota Baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap

Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja terberai dalam sesaat
Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan
Tapi awal sebuah langkah
Karenanya, jadikanlah kelak pernikahan kami sebagai titian
Untuk belajar kesabaran & ridho-Mu, ya Rabbi

Dan bilamana akhirnya kami berdua bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
” Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang
dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segalanya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan….
Astaghfirullah, Wallahu’alam bisshowab
Dari ikhwan yang membutuhkan ampunan Allah azzawajalla, dan mengharapkan doaku dikabulkanNYA untuk mendapatkan istri yang sholehah.