Selasa, 11 November 2014

MENIKAH ITU MUDAH


MENIKAH ITU MUDAH
(Pembahasan kitab Al Mukhtar Fii
Shuhbatil Akhyar)
Oleh Al Habib Ahmd bin Novel bin Jindan
Di dalam kitab Al Mukhtar fii shuhbatil
akhyar, disampaikan nasehat tentang
pernikahan. Sesungguhnya pernikahan itu
mudah tetapi diri kita sendirilah yang
terkadang membuatnya menjadi sulit. Jika
seseorang menyukai perempuan,
janganlah mengajaknya berpacaran. Jika
seseorang mengajak seorang wanita untuk
berpacaran, ketahuilah bahwa dirinya
melakukan hal yang salah. Wanita yang
mau untuk diajak berpacaran bukanlah
wanita yang dapat menjaga
kehormatannya. Jika seorang laki-laki
menyukai seorang wanita maka yang
harus dilakukan adalah melamarnya.
Inilah yang seharusnya dilakukan oleh
laki-laki sejati. Ajaklah orang tua atau
keluarga untuk datang melamar sang
wanita. Diterima atau tidaknya itu
tergantung bagaimana seorang laki-laki
memberi pertanggungjawaban kepada
orang tua sang wanita yang ingin
dinikahinya. Terkadang orang tua jika
ingin anaknya menikah seakan tidak
memberi izin tetapi sebenarnya orang tua
tersebut ingin melihat seberapa besar
kesiapan anaknya dalam bertanggung
jawab terhadap wanita yang akan
dinikahinya.
Sesungguhnya seseorang yang sudah
menikah akan menjadi lebih dewasa
walaupun dalam hal umur masih muda.
Seseorang yang masih muda akan lebih
dewasa pemikirannya dibandingkan
dengan seseorang yang sudah lebih tua
tetapi belum menikah. Zaman sekarang
banyak diproklamirkan untuk dilarang
menikah diumur muda, namun
sesungguhnya orang tua dan kakek-kakek
mereka terdahulu menikah dalam umur
yang muda. Ketahuilah sesungguhnya
pemikiran ini diambil dari pemikiran
barat. Disana tidak ada yang menikah
dalam usia muda. Sebagian besar mereka
menikah di usia tua, namun mereka
sengaja menyembunyikan kenyataan
pahit bahwa dari sejak usia muda mereka
telah tinggal dengan pasangannya dalam
satu rumah tanpa ikatan pernikahan. Dan
ini adalah bentuk khianat yang
menghancurkan generasi muda kita.
Seseorang yang beriman tidak akan takut
mengarungi hidup dalam pernikahan.
Kemudian mereka (orang barat) juga
memproklamirkan bahwasannya cukup
mempunyai dua anak. Nabi SAW
bersabda : “menikahlah dan perbanyaklah
keturunan. Saya akan membanggakan
jumlah kalian yang banyak di hari kiamat
nanti.” Namun zaman sekarang terdapat
pemikiran bahwasanya cukup mempunyai
dua anak saja, entah pemikiran ini
datang dari mana. Ironisnya banyak
orang yang setuju dengan pemikiran ini
dibandingkan dengan hadist Rasulullah
SAW. Pemikiran dan adat kita sudah
banyak di rusak oleh pemikiran dan adat
barat. Mengambil dari orang yang
menyimpang dari ajaran Allah yang
padahal sesungguhnya kita tidak butuh
dengan adat dan pemikiran itu. Kita
mempunyai kekayaan dalam adat istiadat
yang baik dan janganlah kita gadaikan
kekayaan itu hanya untuk berhutang
kepada orang lain.
Rasul SAW bersabda :“seorang wanita itu
dinikahi laki-laki karena kecantikannya,
kekayaannya, kehormatannya dan
agamanya”. Banyak seorang laki-laki
mencari wanita yang sangat cantik
namun terkadang laki-laki ini tidak sadar
akan dirinya yang tidak sejelas dengan
mimpinya. Satu hal yang perlu disadari
kecantikan itu hanyalah sementara, jika
kita hanya sekedar mencari kecantikan
ketahuilah kecantikan itu hanya
sementara dan akan berakhir. Secantik
apapun wanita pasti ada kekurangan pada
dirinya namun terkadang kita hanya
melihat luarnya saja tetapi tidak melihat
dalamnya.
Dua hal yang harus diperhatikan jika
seorang lelaki ingin memiliki seorang istri
yang cabtik sempurna. Pertama adalah Al
Qana’ah yaitu merasa cukup. Jika
seseorang sudah merasa cukup maka
sesungguhnya ialah orang yang paling
kaya, apapun yang ia miliki adalah yang
terbaik dan lebih dari yang lainnya.
Kedua adalah menjaga mata dari
pandangan yang haram. Seseorang yang
tidak menjaga pandangannya, jika ia
melihat wanita yang ia sukai, wanita itu
terlihat cantik. Namun, ketika ia menikah,
ia akan melihat kekurangan dalam diri
istrinya yang cantik, kemudian ia merasa
wanita diluar terlihat lebih cantik dari
istrinya dan begitu seterusnya. Hal ini
bukan karena sang istri yang tidak
menarik tetapi karena laki-laki ini tidak
bisa menjaga pandangannya. Dan
sungguh jikalau ia menikahi wanita di
seluruh dunia ia akan tetap menyukai
yang haram. Maka jagalah mata dari
pandangan yang haram maka niscaya
kita akan merasa istri kita adalah istri
yang tercantik di seluruh dunia.
Diantara salah satu hikmah Allah
memerintahkan para wanita menutup
auratnya dan melarang laki-laki melihat
wanita yang bukan mahramnya adalah
demi kebaikan wanita itu sendiri. Sebab
ketika laki-laki tidak melihat kecuali
isterinya saja maka dimatanya tidak ada
yang cantik kecuali hanya istirinya.
Kerena dia tidak pernah mengetahui
kecantikan dan kelebihan wanita selain
isterinya.
Seorang laki-laki terkadang memperisterikan seorang wanita karena
kekayaannya. Cara memandang seperti
ini adalah cara memandang yang salah.
Jika mencari istri sebab kekayaannya
ketahuilah bahwa sesungguhnya yang
menafkahi itu suami bukanlah istri. Jadi
untuk apa kita mencari seorang istri yang
kaya dan meninggalkan yang miskin
jikalau kita juga yang harus
menafkahinya?!. Seorang laki-laki
terkadang mencari istri dari keluarga
terhormat, namun belum tentu ia memiliki
sifat yang terhormat. Zaman sekarang
banyak yang mencari istri dengan melihat
kecantikan, kekayaan dan kehormatan
tetapi mencari isteri dengan kreteria
keteguhan dalam berpegang agamanya
adalah kreteria yang paling terakhir.
Nabi SAW bersabda “carilah wanita yang
berpegang teguh terhadap agamanya,
maka engkau tidak akan pernah rugi
untuk selamanya”. Kecantikan yang
hakiki adalah ketakwaan kepada Allah
SWT dan kehormatan seorang istri adalah
ketakwaannya kepada Allah SWT.
Sesungguhnya tidaklah susah untuk
mencari seorang istri yang bertaqwa
tetapi terkadang seseorang banyak
menaruh pilihan terhadap wanita.
Tujuan pernikahan bukan hanya sekedar
membangun rumah tangga tetapi
pasanglah niat. Diantara niatnya adalah
agar tumah tangga kita dibanggakan oleh
Rasulullah SAW. Al Imam As Syekh Ali bin
Abi Bakar As Sakran, beliau menulis niat-
niat dalam pernikahan yang sangat
banyak dan diantaranya niatnya adalah
agar pernikahannya dibanggakan Nabi
SAW. Diantara niatnya juga adalah jika
Allah meridhoi, beliau ingin mempunyai
tabungan di akhirat yaitu mempunyai
anak dan anaknya meninggal sebelum
umurnya baligh. Al Habib Alwi bin Abdullah bin Syihab yang sewaktu muda
belajar dengan Habib Abdurrahman Al
Masyhur, ketika akan menikah beliau
datang kepada Habib Abdurrahman Al
Masyhur untuk dibacakan niat Asy Syekh
Ali bin Abi Bakar As Sakran.
Hendaknya dari pihak wanita (orang tua
atau keluarga) ketika anaknya ingin
dilamar, maka janganlah menahannya
dengan berbagai hal. Sebagaimana
seorang laki-laki memilih perempuan yang
beragama maka demikian juga seorang
wanita ketika dilamar, terimalah suami
karena agamanya sebab ketakwaan
adalah pondasi segalanya. Ketakwaan
seorang suami akan mendorongnya untuk
membahagiakan istrinya dan
mendorongnya untuk bertanggungjawab.
Seorang wanita tidak dilarang mempunyai
karir yang tinggi, tetapi karir yang tinggi
bukanlah segalanya. Ketika karir runtuh,
maka ia akan kembali kepada
keluarganya. Jangan menyalahartikan
kalimat ta’aruf yang sesungguhnya untuk
berpacaran. Hal ini menodai islam.
Janganlah juga membuat acara
pernikahan yang berlebihan dengan
alasan karena acara pernikahan diadakan
seumur hidup sekali, bahkan didalamnya
terdapat hal-hal yang di haramkan oleh
Allah dengan bercampurnya laki-laki dan
perempuan. Seharusnya karena seumur
hidup sekali maka jadikan hal ini penuh
dalam keberkahan.Di kota Tarim Hadromaut, jika ingin
menemui Auliya berkumpul secara
bersamaan dalam jumlah besar disana
susah. Tetapi kita bisa temui mereka
kumpul menjadi satu dalam acara
pernikahan. Para awliya di kota Tarim
berkumpul menjadi satu dalam acara
pernikahan karena ketika mereka hadir
dalam acara pernikahan, mereka mencari
dan memata-matai keberkahan dan
dikabulkannya doa pada acara
pernikahan. Mengapa? sebab tidak
terdapat keharaman dalam acara
pernikahan mereka. Ada marawis dan
semua yang meriah ada di acara
pernikahan mereka, dan sedikitpun tidak
ada perkara haram.
Yaa Allah bittaufiq. Mudah-mudahan kita
semua diberi jodoh yang bagus dan diberi
kemudahan oleh Allah untuk menjauhi hal-
hal yang haram
Aaamiin Aamiin Allahumma Aamiin,,

terjrmah al quran

“ Tidaklah aku menginginkan kecuali perbaikan selama aku sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan (pertolongan) Allah. Hanya kepadaNya aku bertawakal dan hanya kepadaNya-lah aku kembali ” QS : Huud : 88

Kamis, 06 November 2014

TERJEMAH KITAB HIDAYATUS SIBYAN


Terjemah Kitab Hidayatus Sibyan

Kitab Hidayatus Sibyan adalah kitab nadzaman berisi tentang dasar-dasar Ilmu Tajwid. Kitab ini wajib dihafalkan oleh santri Pondok Pesantren ummul Qura tingkat dasar.
Nadzaman ini berisi 40 (empat puluh) bait dan telah diterjemahkan dalam bentuk syair pula oleh Bapak KH. Syarif Rahmat RA, SQ, MA untuk memepermudah santri
dalam menghafalkannya sebagai landasan benar membaca Al Qur'an.

اَلْحَمْدُ للهِ وَصَلَّى رَبُّنَا  # عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفى حَبِيْبَنَا 1
Puji bagi Allah dan shalawat Tuhan
kepada Nabi terkasih dan pilihan
وَألِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ قَرَى # وَهَاكَ فِى التَجْوِيْدِ نَظْمًا حُرِّرَا 2.
Keluarga sahabat pembaca al-Qur'an
ini nadzom tajwid telah dibersihkan ·
سَمَّيْتُهُ هِدَايَةَ الصِّبْيَانِ # اَرْجُوالِهِ غَايَةَ الرِّضْوَانِ 3.
Ku namakan kitab Hidayatussibyan
ku mohon Allah curahkan keridhoan
حْكَامُ التَنُوْيِنِ وَنُوْنٍ تَسْكُنُ عِنْدَالْهِجَاءِ خَمْسَةٌ تُبَيَّنُ 4.
Hukum tanwin dan nun mati berhadapan
huruf hijaiyah lima di jelaskan ·
اِظْهَرُاِدْغَامٌ مَعَ الْغُنَّةِ اَوْ بِغَيْرِ هَاوَالْقَلب وَاْلأِخْفَاء رَوَوا 5.
Idzhar Idzghom ma'al gunnah yang berdengung
Bila Gunnah Iqlab Ikhfa jangan bingung.
فَظْهِر لَذَى حَمْزٍ فَهَاءٍ حاء وَالْعَيْنِ ثُمَّ الْغَيْنِ ثُمَّ الِخَاءِ 6.
Pada huruf hamzah Ha ha ain serta
ghoin dan ho Idzhar dibacanya nyata ·
وَادْغِمْ بِغُنَّةٍ بِيَنُّو لاَاِذَا كَانَ بِكِلْمَةٍ كَدُنْيَا فَامْبِذَا 7.
Idzghom Bigunnah ya nun mim serta wau
bila disatu kalimah Idzhar kama.
· وَادْ غِمْ بِلاَ عُنَّهِّ فِى لاَمِ وَرَا فَالْقَلْبُ عِنْدَ الْبَاءِ مِيْمَا ذُكِرَ 8.
Lam dan ra bila gunnah hukumnya
Iqlab P huruf ber mim dibacanya! ·
وَاَخْفِبَنِّ عِنْدَ بَاقِى الأَحْرُفِ جُمْلَتُهَا خَمْسَةُ عَشْرٍ فَاعْرِفِ 9.
Bacalah ikhfa pada sisa hurufnya
15 hafalkanlah semuanya.
وْغُنَّةٌ قَدْاوَجَبُوْهَا اَبَدَا فِى المِيْمِ وَالنُّوْنِ إِذَا مَاشُدِّدَا 10.
Para ulama semua mewajibkan
gunah pada mim dan nun yang di tasjidkan
وَالْمِيْمُ إِنْ تَسْكُنُ لَدَ الْبَاتُخْتَفَى نَحْوُعْتَصِمْ بِااللهِ تَلْقُ الشَّرَفَ 11.
Bacalah ikhfa mim sukun yang bertemu ba
seperti I'tasum billah kamu coba
وَادْ غِمْ مَعَ الْغُنَّةِ عِنْدَ مِثْلِهَا وَاظْهِر لَدَى بَقِى الْحُرُوفِ كُلِّهَا 12.
Bila menghadap mim bigunnah namanya
Idhar pada sisa huruf semuanya.
وَاحُرْصْ عَلَى اْلأِظْهَارِ عِنْدَ الفَاءِ وَالْوَاوِ وَاحْذَرْدَا عيَ الإِخْفَاءِ 13.
Idzhar safawi pada pa serta wawu
hindarilah jangan sampai Ikhfa kamu
إِدْغُامُ كُلِّ سَاكِنِ قَدْ وَجَبَا فِى مِثْلِهِ كَقَوْلِهِ إِذْدَ هَبَا 14.
Huruf sukun bertemu serupa coba
Idghomkan seperti lafadz Idzhahaba
وَقِسْ عَلَى هدَاسِوَا وَاوٍ تَلاَ ضَمًّاوَيَاءِ بَعْدَكَسْرِ يُجْتَلى 15.
Kiasan semua selain wau yang
bertemu dommah ya dengan kasiah terang
مِنْ نَحُوِ فِى يَوْمٍ لِيَاءِ اَظْهَرُوا وَالوَاوِ مِنْ نَحْوِاصْبِرُوْا وَصَابِرَو 16.
Semisal kata yaumin idzharkan
kata asbuu wasobiru samakan
وَالتَّاءُ فِىدَالٍ وَطَاءِ اَسْبَتُوا اِدْغَامَهَانَحْوُ اُجِيْبَتْ دَعْوَةُ 17.
Ta berhadapan dah dan tho pun begitu
umpama kalimat ujibat da'watu ·
وَامَنَتْ طَائِفَةُ وَاَدْغَمُوا الدَّالَ فِى الظَّاءِبِنَحْوِاذْظَلَمُوْا 18.
Amanat tha upayatun juga masukan
dzal dalam dho idzalamu dimisalkan
وَالدَّالَ فِى الثَاءِ بِلاَ مْتِرَاءِ وَلاَمَهَل وَبَلْ وَقُلْ فِىْ الرَّءِ 19.
Idzghomkan dal ke dalam la dan yakinkan
lam mati ke dalam ro coba praktekan
مِثْلُ لَقَدْ تَابَ وَ قُلْ رَبِّ احُكُمِ وَالْكُلُّ جَاءَبَا تِّفَا قِ فَاعْلَمِ 20.
Umpama Qod taba wagulrobikumi
semua Idghomkan semoga kau ma'lumi
وَاَظْهِرَنَّ لاَمَ تَعْرِفِ لَذَى ارَبْعَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُوْجَدَ 21.
Terhadap lam ta'rip haruskan Idharkan
pada 14 huruf perhatikan
فِى اَبُغِ حَجَتَكَ وَخَمْ عَقِيْمَةَ وَفِى سَوَاهَامِنْ حُرُوْفٍ اَدْغِمَة 22.
Pada abgi hazzaka wakop awimah
sedang yang lainnya Idghom jangan salah
وَلاَفِعِل اَظْهِرَنَّ مُطْلَقَا فِيْمَا سِوَى لاَمٍ وَرَاءِ كَاالتَقَى 23.
Selain pada lam dan baca Idzhar
Lam pi'il cara utago jangan gusar
وَاُلتَمِسُوْا وَقَلْ نَعَمْ وَقُلْنَا وَاظْهِرْ لِحَرُفِ الْحَلْقِ كَاصْفَحْ عَنَّا 24.

Kata utamisu qulnaam dan qulna

Minggu, 02 November 2014

FADHILA DAN NIAT PUASA TASU'A PUASA ASYURO


Fadhilah Dan Niat Puasa Tasu'a Dan Puasa Asyura
Selamat pagi sahabat blogger semua ^_^ kebetulan pagi dini hari ini ane baru makan sahur hehe untuk niat puasa asyura,langsung saja sob saya akan berbagi sedikit tentang Fadhilah Dan Niat Puasa Tasu'a Dan Puasa Asyura .

Rasulullah SAW melihat kaum Yahudi melaksanakan puasa tanggal 10 Muharram.
Rasulullah SAW bertanya, "Puasa apa ini?"
Para sahabat menjawab, "Ini adalah puasanya Nabi Shaleh AS, juga puasa pada hari di mana Allah SWT menyelamatkan Bani Israil dari musuh
mereka sehingga Nabi Musa berpuasa."

Rasulullah SAW bersabda, "Aku lebih berhak atas Musa daripada mereka (kaum Yahudi), sehingga Rasulullah SAW berpuasa dan menyuruh (kaum
Muslimin) berpuasa." (HR. Bukhari).

Menurut sebagian riwayat, beberapa peristiwa istimewa pada hari Asyura antara lain:
diselamatkannya Nabi Nuh AS beserta kaumnya dari banjir bandang yang terjadi pada zamannya dan diselamatkannya Nabi Yunus AS dari perut ikan paus yang memangsanya.
Rasulullah SAW sendiri telah melaksanakan puasa Asyura bersama kaum Muslimin di Makkah sebelum datangnya kewajiban puasa Ramadhan.

Namun, setelah Allah SWT mewajibkan puasa Ramadhan, Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh, Asyura adalah hari di antara hari-hari Allah SWT.
Barangsiapa yang berkehendak maka ia dapat melakukan puasa atau meninggalkannya (tidak melakukannya)." (HR. Muslim).

Selain kaum Yahudi, kaum jahiliyah di Makkah juga memiliki tradisi puasa Asyura, sehingga puasa Asyura cukup masyhur bagi mereka.

Syariat puasa Asyura kendati boleh dilakukan secara mandiri hanya satu hari tanggal 10 Muharram, namun Jumhur Ulama berpandangan mengenai kesempurnaan puasa tersebut bila digabung dengan puasa Tasu'a (tanggal 9 Muharram). Hal tersebut karena pada saat Rasulullah bersama sahabat berpuasa Asyura, sebagian sahabat menyatakan hari itu adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nasrani, Rasulullah SAW bersabda, "Insya Allah, pada tahun mendatang kita akan berpuasa yang dimulai dari hari kesembilan Muharram (Tasu'a)."

Namun, sebelum bulan Muharram tahun depan tiba Rasulullah SAW telah wafat, sehingga menurut para ulama, hikmah disunahkannya puasa Tasu'a dengan Asyura adalah untuk membedakan puasa
kaum Muslimin dan Kaum Yahudi.

Berpuasa sebaiknya didahului dengan berpuasa pada Hari Tasu’a (9 Muharam) agar tidak menyerupai amalan orang Yahudi, yang hanya berpuasa pada hari Asyura saja.
.
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : حين صام رسول الله صلى الله عليه وسلم يوم عاشوراء وأمر بصيامه ، قالوا : يا رسول الله ! إنه يوم يعظمه اليهود والنصارى. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم :” لئن بقيت إلى قابل ، لأصومن التاسع”…رواه مسلم
Daripada Ibnu Abbas r.a. berkata: “Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari ‘Asyura dan Baginda menyuruh berpuasa pada hari tersebut. Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah ! Sesungguhnya hari ini (‘Asyura) adalah hari yang dibesarkan oleh Yahudi dan Nasara.” Maka Baginda bersabda: “Sekiranya daku masih ada pada tahun hadapan , pasti daku akan berpuasa juga pada hari sembilan (9 Muharram).”  (Riwayat Imam Muslim)
.
Rasulullah SAW bersabda: “Berpuasalah kamu pada hari ke sembilan dan sepuluh Muharam dan jangan meniru cara orang-orang Yahudi.”  – Riwayat Al Baihaqi.
 .
Rasulullah SAW bersabda:  “Puasalah kamu pada Hari ‘Asyura dan selisihilah orang-orang Yahudi padanya (maka) puasalah sehari sebelumnya dan sehari setelahnya.”  (HR. Ahmad dan Al Baihaqy r.a.)

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak hanya manusia meraikan Asyura dengan puasa bahkan haiwan pun berpuasa. Di antara haiwan yang disebut berpuasa pada hari Asyura adalah burung ashurad, semut dan binatang buas.”   (Riwayat Abu Musa al-Madini, al-Fath dan al-Khatib).

Niat Puasa Tasu'a :

Nawaitu Shouma gadhin min yaumi tasu'a sunnatan lillahi ta'ala




Niat Puasa Sunat 10 Muharram (Puasa Sunat ’Asyura) :
نويت صوم عشر سنة لله تعالى

NAWAITU SAUMA ‘ASYURA SUNNATTAN LILLAHI TA’ALA
Artinya: “Sahaja aku puasa hari Asyura , sunnah kerana Allah ta’ala.”

Fadhilah (keutamaan) Puasa Tasu'a dan Puasa

Jumat, 24 Oktober 2014

MENGANGKAT TANGAN DAN MENGUSAP MUKA KETIKA BERDO'A.



Pada dasarnya mengangkat tangan ketika berdo’a dan dan mengusap wajah sesudahnya bukanlah sekedar tradisi yang tanpa dasa. Keduanya merupakan sunnah Rasulullah saw. sebagaimana termaktub dalam salah satu haditsnya yang diceritakan oleh Ibn Abbas:

إذا دعوت الله فادع بباطن كفيك ولا تدع بظهورهما فاذا فرغت فامسح بهما  وجهك (رواه ابن ماجه)

Apabila engkau memohon kepada Allah, maka bermohonlah dengan bagian dalam kedua telapak tanganmu, dan jangan dengan bagian luarnya. Dan ketika kamu telah usai, maka usaplah mukamu dengan keduanya.

Demikian pula keterangan para ulama dari beberapa kitab. Bahkan mereka menganjurkan ketika semakin penting permintaan agar semakin tinggi pula mengangkat tangan. Adapun ukuran mengangkat tangan adalah setinggi kedua belah bahu. Dalam I’anatut Thaibin Juz Dua diterangkan:

ورفع يديه الطاهرتين حذو منكبيه ومسح الوجه بهما بعده

Dan diwaktu berdoa disunnahkan mengangkat kedua tangannya yang suci setinggi kedua bahu, dan disunnahkan pula menyapu muka dengan keduanya setelah berdo’a.

Keterangan ini ditambahi oleh keterangan Syaikh Muhammad bin Sulaiman al-Kurdy dalam Al-Hawasyil Madaniyyah  dengan sangat singkat.

وغاية الرفع خذو المنكبين الا اذا شتد الأمر

Batas maksimal mengangkat tangan adalah setinggi kedua bahu, kecuali apabila keadaan sudah amat kritis, maka ketika itu bolehlah melewati tinggi kedua bahu.

 Akan tetapi, di masa sekarang ini banyak kelompok yang meragukan dan menyangsikan sunnah Rasulullah saw ini. mereka meanyakan kembali tentang keabsahannya. Sungguh hal ini bukanlah sesuatu yang baru karena dulu telah disinggung oleh pengarang kitab al-Futuhatur rabbaniyyah:

قال المصنف وردت الاحاديث الكثيرة برفع اليد الى السماء فى كل دعاء من غير حصر ومن ادعى حصرها فقد غلط غلطا فاحشا

Sang pengarang telah berkata bahwa “telah ada hadits-hadits yang tak terbatas banyaknya mengenai mengangkat tangan ke langit ketika berdo’a, barang siapa menganggap itu tidak ada, maka ia telah keliru.

AMALAN TAHUN BARU HIJRIAH


Amalan-amalan yang digalakkan pada hari terakhir bulan Zulhijjah sehingga 1 Muharam adalah:

.

1.  Berpuasa pada hari terakhir Zulhijjah.

Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW telah bersabda: “Seutama-utama puasa sesudah puasa Ramadhan ialah puasa Muharam dan seutama-utama solat sesudah solat fardhu ialah solat malam.”  (Sahih Muslim)

 .

.

2.  Berpuasa juga pada hari berikutnya iaitu hari pertama Muharam

Rasulullah SAW telah bersabda: “Sesiapa yang berpuasa pada hari akhir Zulhijah dan awal Muharam, nescaya Allah ampunkan segala dosanya walau selama 50 tahun melakukannya.”  (Hadis riwayat Ibni Abbas r.a.)

 .

.

3.  Membaca Doa Akhir Tahun sebelum waktu Maghrib.

Sesiapa yang membaca doa ini, syaitan berkata: “Sia-sialah kami sepanjang tahun ini kerana dia telah memusnahkan usaha kami, hanya dengan masa yang sebentar sahaja.”



4.  Membaca Doa Awal Tahun selepas solat Maghrib atau pada malamnya.

Sesiapa yang membaca doa ini, syaitan berkata: “Telah aman anak Adam ini daripada godaan pada tahun ini kerana Allah mewakilkan dua malaikat memeliharanya daripada fitnah syaitan.”

 .

Sabda Rasulullah SAW: “Sesiapa yang membaca doa ini pada 1 Muharam, Allah mewakilkan dua malikat memeliharanya pada tahun itu.”  (Hadis riwayat Ibni Abbas r.a.)


5.  Qiamullail:

a)     Bersolat sunat - Solat Tahajjud, Solat Hajat, Solat Sunat Taubat.

b)     Membaca Al-Quran.

c)     Berzikir.

 .

.

6.  Selepas solat fardu Subuh pada 1 Muharram, bacalah gabungan ‘Bismillahirrahmaa-nirrahim’ dan ‘Ayat Kursi’ sebanyak 360 kali.

Sesiapa yang mengamalkannya, InsyaAllah akan diberikan keselamatan dan terpelihara dari sebarang musibah dan kesempitan rezeki.

 .

.

7.  Doa Awal Muharam

.

Membaca doa awal tahun yang bersesuaian sebanyak 3 kali. Contohnya seperti doa berikut:

 a.  Doa Pertama:

Doa Awal Muharram di atas

Al-Allamah Sayyid Ahmad ibn Zaini Dahlan al-Hasani, menyatakan; “Hendaklah dibaca ‘Doa Awal Muharam’ ini sebanyak 3X pada setiap hari selama 10 hari pertama bulan Muharram, agar terpelihara daripada syaitan sepanjang tahun itu.”

.

ATAU boleh juga di baca;

.

b.  Doa Kedua:

“Ya Allah! Dikaulah selamanya didahulukan, pada tahun baru ini daku bermohon kepadaMu semoga terpelihara daripada syaitan dan pengaruhnya. Daku memohon pertolonganMu, peliharakan daku daripada nafsu amarah dan jahat, dan perkara yang membimbangkanku. Daku memohon akan perkara yang menghampirkan daku denganMu, wahai Tuhan yang Maha Mulia!”

Jelas Ibni Abbas lagi; “Sesiapa yang membaca doa ini pada 1 Muharam, Allah mewakilkan dua malikat memeliharanya pada tahun itu.”

.

Semoga kita sama-sama mendapat keberkatan dan keredhaan-Nya dengan keikhlasan amalan yang dilakukan seperti di atas.

.

Wallahu A’lam bishowab

.

والسلام علبكم و رحمة الله و بركاته



SETIAP MALAM ARWAH KEMBALI KE RUMAH



Di daerah pesisir pantai utara pulau Jawa terdapat puji-pujian yang sangat mengharuka. Apalagi jika dilagukan oleh suara orang tua, seolah mereka menghayati benar makna kandungannya. Biasanya pujian itu dilantunkan setiap malam jum’at sebelum jama’ah shalat maghrib dan isya. Atau seringkali dilagukan ibu-ibu menjelang yasinan dan pengajian.
Dalam bahasa Indonesia kurang lebih inti makna pujian itu adalah demikian ‘ingatlah wahai saudara seiman, anak, famili dan handai taulan. Aku datang menengok rumahku, adakah engkau sudah kirim do’a untukku. Aku di sana (di alam kubur) hidup sendirian. Sunyi sepi, hanya kiriman do’a dan bacaan qur’an darimu yang menjadi harapan’.

Pujian di atas mengandaikan suara orang tua, sanak-saudara yang lebih dahulu meninggalkan kita. Mereka setiap malam jum’at mendatangi kediaman keluarga yang masih hidup meminta belas kasihan agar dikirim do’a dan bacaan ayat-ayat al-Qur’an. Karena hanya itulah bekal tambahan untuk ruh yang telah berada di alam kubur.

Mengenai subtansi pujian tersebut ternyata memiliki dalil yang kuat dalam kitab I’anatuthalibin Juz II.

وورد أيضا أن ارواح المؤمنين تأتى فى كل ليلة الى سماء الدنيا وتقف بحذاء بيوتها وينادى كل واحد منها بصوت خزين يااهل واقاربى وولدى يامن سكنوابيوتنا ولبسوا ثيابنا واقتسموا اموالنا هل منكم من أحد يذكرنا ويتفكرنا فى غربتنا ونحن فى سجن طويل وحصن شديد فارحمونا يرحمكم الله. ولاتبخلوا علينا قبل أن تصيروا مثلنا ياعباد الله ان الفضل الذى فى ايديكم كان فى ايدينا وكنا لاتنفق منه فى سبيل الله وحسابه ووباله علينا والمنفعة لغيرنا فان لم تنصرف اى الارواح بشيئ فتنصرف بالحسرة والحرمان وورد أيضا عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال مالميت فى قبره إلاكالغريق المغوث ينتظر دعوة تلحقه من ابنه او اخيه اوصديق له فاذا لحقته كانت أحب اليه من الدنيا ومافيها.

Keterangan dari hadits bahwa arwah orang-orang mukmin datang pada tiap malam ke langit dunia, dan berhenti di jurusan rumah-rumahnya dan berseru-seru dengan suara yang mengharukan seribu kali “wahai keluargaku, sanak-saudara, dan anak-anakku, wahai kau yang mendiami rumah-rumahku, memakai pakaianku dan membagi-bagi hartaku. Apakah ada diantara kalian yang mengingat dan memikirkanku dalam pengasinganku ini dan aku berada dalam tahanan yang cukup lama dalam benteng yang kuat. Kasihanilah kami, maka Allah akan mengasihanimu. Janganlah kamu semua bakhil kepadaku sebelum kamu (berposisi) sepertiku.Wahai hamba-hamba Allah sesungguhnya apa yang kau miliki sekarang dulu juga (pernah) ku miliki, hanya saja dulu aku tidak membelanjakannya di jalan Allah, dimana pemeriksaannya dan bahayanya menimpaku sedang kegunaannya bermanfaat kepada  orang lain”.  Jika kamu (sanak, saudara dll) tidak memperhatikannya (arwah), maka mereka (arwah-arwah itu) tidak mendapatkan oleh-oleh sesuatupun dan mereka hanya akan mendapatkan penyesalan dan kerugian. Ada pula hadits Rasulullah saw.beliau bersabda ”mayit itu di dalam kuburnya seperti orang hanyut yang meminta-minta tolong, mereka menungu-nunggu do’a dari anaknya, saudaranya atau teman-temannya. Makajika  do’a itu sampai kepadanya nilainya jauh kebih baik dibandingkan dunia seisinya.

Demikianlah keterangan tentang kondisi arwah yang selalu menjenguk rumah dan keluarganya di setiap malam hari. (red.Ulil H)  

JANGAN PERNAH MEREMEHKAN MUAZDIN



Seringkali pofesi sebagai muadzzin di pandang sebelah mata. Hal ini karena muadzin selalu diidentikkan dengan merbot masjid yang pekerjaannya menyapu, membersihkan dan menjaga masjid. Padahal tidak demikian seharusnya. Karena adzan adalah salah satu ibadah tersendiri bahkan dalam beberapa hadits difavoritkan sebagai amalan surga.
Surat al-Fussilat ayat 33 menjadi salah satu dalil pembenaran yang dinyatakan oleh Imam Ghazali dalam Ihya’ Ulimiddin terkit dengan adzan.

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلاً مِّمَّن دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحاً وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?"

Sungguh betapa pentingnya peran seorang muadzin, dialah yang mengabarkan waktu shalat telah tiba, oleh karena itulah ibadahnya ini kelak di hari kiamat akan dikukuhkan oleh kesaksian jin dan manusia yang mendengarnya ketika dia beradzan semasa di dunia. Rasulullah saw bersabda:

لا يسمع نداء المؤذن جن ولا شيئ إلا شهد له يوم القيامة

La yasma’u nida’al muazdzini jinnun wa la syai’un illa syahida lahu yaumal qiyamah

Tiada jin dan manusia yang mendengarkan suara adzan dari orang yang menyerukannya, melainkan mereka akan memberikan kesaksian kepada orang tersebut di hari kiamat nanti.

Tidak hanya itu, bila adzan dianggap sebagai panggilan Allah swt, maka muadzin menjadi penyambung suara Allah swt untuk memanggil umat muslim di muka bumi melalui masjid-masjid-Nya. karena itu Rasulullah saw besabda:

يد الرحمن على رأس المؤذن حتى يفرغ من أذانه

Yadur rahmani ‘ala ra’sil muazdzdini hatta yafragha min azdanihi

Tangan tuhan yang maha pengasih berada di atas kepada orang yang menyerukan adzan sampai selesai.

Dan yang terakhir sebagai bukti kemuliaan seorang muadzin adalah hadits Rasulullah saw yang artinya sebagai berikut:

Tiga orang ini nanti di hari kiamat berada di atas bukit kecil dari kasturi hitam, mereka tiada tersusahkan oleh hisab dan tiada dikejutkan sehingga selesailah ia dari urusan manusia, yaitu: 1) Lelaki yang membaca al-qur’an dengan mengharapkan ridha Allah swt dan menjadi iman shalatnya suatu kaum yang merasa puas dengannya. 2) Lelaki yang beradzan di dalam masjid dan berdo’a kepada Allah swt. dengan mengharap ridhonya. 3) Lelaki yang diuji dengan kesempitan rizqi tetapi hal itu tidak menyebabkannya lupa dari amal ahirat

Selasa, 21 Oktober 2014

DOA SAYA UNTUK CALON MAKMUM KU



Yaa……Rabbi……..
Aku berdoa untuk seorang akhwat yang akan menjadi bagian dari hidupku
Seseorang yang sangat mencintaiMu lebih dari segala sesuatu
Seorang yang akan meletakkanku pada posisi di hatinya setelah Engkau dan Muhammad shallahu’alaihiwasalam
Seseorang yang hidup bukan untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk-Mu dan orang lain

Wajah, fisik, status atau harta tidaklah penting
Yang terpenting adalah hati yang sungguh mencintai dan dekat dengan Engkau
Dan berusaha menjadikan sifat-sifat baikMu ada pada pribadinya
Dan ia haruslah mengetahui bagi siapa dan untuk apa ia hidup
Sehingga hidupnya tidak sia-sia

Seseorang yang memiliki hati yang bijak, tidak hanya otak yang cerdas
Seseorang yang tidak hanya mencintaiku, tapi juga menghormatiku
Seorang yang tidak hanya memujaku, tetapi juga dapat menasehatiku
Seseorang yang mencintaiku bukan karena fisikku, hartaku atau statusku tapi karena Engkau

Seorang yang dapat menjadi sahabat terbaikku dalam setiap waktu dan situasi
Seseorang yang membuatku merasa sebagai lelaki shalehah ketika aku berada di sisinya
Seseorang yang bisa menjadi asisten sang nahkoda kapal
Seseorang yang bisa menjadi penuntun kenakalan balita yang nakal
Seseorang yang bisa menjadi penawar bisa
Seseorang yang sabar mengingatkan saat diriku lancang

Ya..Rabbi……
Aku tak meminta seseorang yang sempurna
Hingga aku dapat membuatnya sempurna di mataMu
Seseorang yang membutuhkan dukunganku sebagai peneguhnya
Seorang yang membutuhkan doaku untuk kehidupannya
Seseorang yang membutuhkan senyumku untuk mengatasi kesedihannya
Seseorang yang membutuhkan diriku untuk membuat hidupnya lebih hidup

Aku tidak mengharap dia semulia Fatimah Radhiyallahuanha, tidak setaqwa Aisyah Radhiyallahuanha ,Pun tidak secantik Zainab Radhiyallahuanha, apalagi sekaya Khodijah Radhiyallahuanha.
Aku hanya mengharap seorang akhwat akhir zaman,
Yang punya cita-cita mengikuti jejak mereka,
Membangun keturunan yang sholeh,
Membangun peradaban,
dan membuat Rasulullah shallahu’alaihiwasalam bangga di akhirat

Karena aku sadar aku bukanlah
orang yang semulia abu baker Radhiyallahu,
Atau setaqwa umar Radhiyallahu, pun setabah Ustman Radhiyallahu,
Ataupun sekaya Abdurrahman bin auf Radhiyallahu, setegar zaid Radhiyallahu
Juga segagah Ali Radhiyallahu, apalagi setampan usamah Radhiyallahu.
Aku hanyalah seorang lelaki akhir zaman
yang punya cita – cinta

Ya…..Rabbii …….
Aku juga meminta, Jadikanlah ia sandaran bagiku
Buatlah aku menjadi ikhwan yang dapat membuatnya bangga
Berikan aku hati yang sungguh mencintaiMu sehingga aku dapat mencintainya dengan sepenuh jiwaku
Berikanlah sifat yang lembut, sehingga auraku datang dariMu

Berikanlah aku tangan sehingga aku mampu berdoa untuknya
Berikanlah aku penglihatan sehingga aku dapat melihat banyak kebaikan dalam dirinya
Berikanlah aku lisan yang penuh dengan kata-kata bijaksana,
Mampu memberikan semangat serta mendukungnya setiap saat

kokohnya benteng tidak bisa dibangun dalam semalam, namun bisa hancur dalam sedetik
Kota Baghdad tak dibangun dalam sehari, namun bisa hancur dalam sekejap

Perkawinan tak dirajut dalam pertimbangan sesaat, namun bisa saja terberai dalam sesaat
Pernikahan, bukanlah akhir dari sebuah perjalanan
Tapi awal sebuah langkah
Karenanya, jadikanlah kelak pernikahan kami sebagai titian
Untuk belajar kesabaran & ridho-Mu, ya Rabbi

Dan bilamana akhirnya kami berdua bertemu, aku berharap kami berdua dapat mengatakan:
” Betapa Maha Besarnya Engkau karena telah memberikan kepadaku pasangan yang
dapat membuat hidupku menjadi sempurna”.

Aku mengetahui bahwa Engkau ingin kami bertemu pada waktu yang tepat
Dan Engkau akan membuat segalanya indah pada waktu yang telah Engkau tentukan….
Astaghfirullah, Wallahu’alam bisshowab
Dari ikhwan yang membutuhkan ampunan Allah azzawajalla, dan mengharapkan doaku dikabulkanNYA untuk mendapatkan istri yang sholehah.

Minggu, 19 Oktober 2014

Tata Krama Dalam Ajaran Islam


A. Tata Krama dalam Kehidupan

Tata Krama artinya, eturan tingkah laku berdasarkan nilai-nilai kesopanan yang islami. Tata Krama tidak hanya kepada Orang lain, tetapi pada diri sendiri.
Islam tidak memandang harta, jabatan, golongan, suku, dan kedudukan lainnya Islam hanya memandang siapa yang bertakwa dialah yang paling tinggi derajatnya. Orang yang bertakwa adalah orang yang memiliki Tata Krama dalam menjalani kehidupannya. Tata Krama adalah akhlak mulia dan sebaik-baik akhlak adalah mencontoh Nabi Muhamad saw.

Firman Allah swt. :
            “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasullah itu suri teladan yang baik bagimu”
                                                                                                    (QS Al Ahzab [33]:21)


Sabda Rasullullah saw :
            “Sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlak” (HR.MUSLIM)


B. Tata Krama Berpakaian dan Berhias

            Pakaian merupakan cermin pribadi seseorang, dari cara berpakaian akan diketahui sisi pribadi seseorang, apakah rapi, bersih, atau sebaliknya.
            Dalam islam pakaian tidak harus bagus dan mahal. Islam henya menganjurkan dalam berpakaian itu harus bersih, suci, rapi, dan sopan karena fungsi pakaian adalah menutupi aurat.

Firman Allah :
            “Hai anak-anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat” (Q.S AlA`raf[7]:26)


            Ayat di atas memberitahu kepada kita bahwa pakaian itu terdiri 2 macam, yaitu pakaian jasmani dan pakaian rohani. Pakaian jasmani adalah pakaian yang berfungsi menutup aurat, sebagai pelindung dari sengatan panas dan sebagai pelindung dari udara dingin. Sementara pakaian rohani adalah ketakwaan kepada Allah swt. Pakaian rohani memiliki fungsi untuk melindungi diri dari perbuatan maksiat dan nafsu syahwat.
            Pakaian yang sopan adalah pakaian yang tidak menunjukan lekuk aurat sehingga orang tidak memandangnya dengan syahwat. Aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh dilihat atau dipertontonkan. Aurat lelaki yang sudah dewasa adalah antara pusar sampai lutut, sedangkan aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali muka dan telapak tangan.
            Jadi yang terpenting dalam berpakaian adalah aurat tertutup, rapi, baik, sopan, dan harus modis. Islam sangat menganjurkan umatnya berpenampilan modis. Orang yang berpenampilan modis adalah orang yang mengikuti aturan Islam.

Firman Allah swt :
            “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (nenasuki) masjid”
                                                                                                         (Q.S Al A`raf [7]: 31)

            Pakaian yang mahal, tetapi tidak berfungsi menutup aurat bukanlah pakaian yang baik. Islam justru melarang pakaian seperti ini karena kakan mengundang syahwat bagi yang melihatnya dan akan menimbulkan dosa.
            Penampilan yang menarik adalah penampilan yang enak dipandang, sopan, bersih, dan rapi, yakni dengan menggunting kuku, berambut rapi (tidak gondrong), baju dan celana harus bersih dan suci, tehindar dariu najis, harum, dan rapi.
            Dalam memakai pakaian, islamn mengajarkan agar memulainya dari sebelah kanan, sedangkan ketika melepas harus memulainya dari sebelah kiri. Inilah tat krama yang di contohkan rasulullah saw. Di sampinh itu, beliau selalu berdoa ketika memakai pakaian denag mengucap basmalah. dan Rasulullah mengajarkan kita untuk selalu berdoa ketika bercermin.
            Indahnya pakaian tidak hanya dari sisi luar saja. Tetapi dari sisi akhlak pun harus terpenuhi, yaitu dengan tingkah laku yang baik. Dengan demikian, penampilan luar dan dalam akan tertata dengan baik dan seimbang sesuai dengan perilaku Rasulullah saw.

C. Tata Krama dalam Perjalanan
         
Perjalanan itu adalah suatu aktivitas manusia yang tidak Perjalanan itu adalah suatu aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari karena bumi Allah sangat Luas. Akan tetapi, tidak semua perjalanan tersebut memiliki nilai ibadah. Perjalanan yang tidak memiliki nilai ibadah adalah perjalan yang tidak di ridhai Allah. Perjalanan tersebut adalah perjalanan yang bertujuan melaksanakan maksiat, sedangkan perjalanan perjalanan yang memiliki nilai ibadah adalah perjalanan atas rida Allah swt.
Tata Krama dalam perjalanan yang baik menurut islam, yaitu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.                  Menentukan tujuan yang baik
2.                  Diawali dengan doa
3.                  tidak meninggalkan kewajiban syariat
4.                  bersikap sopan santun
5.                  patuh peraturan




                             
D. Tata Krama bertamu dan menerima tamu

         1.Tata Krama Bertamu

         Bertamu adalah berkunjung kepada tempat sanak saudara, handai taulan, atau orang lain dengan maksud diundang, silaturahmi, atau maksud lain.
Tata Krama bertamu menurut Islam harus memenuhi hal-hal sebagai berikut :
a.       Ketika ingin memasuki rumah seseorang, kita harus meminta izin kepada yang memiliki rumah, caranya dengan mengetuk pintu dan mengucap salam.
b.      Ketika bertamu, kita harus menunjukan tingkah laku yang sopan, tidak boleh asal masuk dan seenaknya sendiri
c.       Apabila kita sudah dipersilahkan masuk, kita boleh duduk sesudah dipersilahkan duduk dan sudah di tentukan tempatnya oleh tuan rumah.
d.      Ketika bertamu, kita diharuskan menginap jangan lebih dari 3 hari karena dengan kedatangan kita dapat menyusahkan tuan rumah.

       
         2. Tata Krama Menerima Tamu

         Rasulullah saw, telah mencontohkan untuk menghormati dan memuliakan siapa pun tamu yang berkunjung ke rumah kita, harus muliakan. Kita harus menghormati tamu dengan tidak membeda-bedakan golongan, pangkat, dan kekayaan tamu yang dating ke rumah kita.

Sabda Rasulullah saw :
         “barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya” (H.R Syaikhan)

Adapun tata krama dalam menerima tamu menurut islam adalah sebagai berikut :
a.       ketika kita menerima tamu, kita harus menyambutnya dengan sambutan yang ramah, sopan dan riang.
b.      Berikan jamuan yang paling utama
c.       Ketika tamu hendak pulang, sebainya di anatar sampai ke pintu. Hal ini berdasarkan hadis Rasulullah saw :
         “ sesungguhnya temasuk dari sunah nabi jika kamu mengantarkan pulang tamu sampai ke pintu rumah” (H.R Baihaqi)

Sabtu, 18 Oktober 2014

KASIH SAYANG ALLAH



Pada saat Rasulullah Muhammad SAW duduk beristirahat di tengah para sahabatnya, datanglah seorang lelaki membawa pakaian. Dia menyimpan sesuatu yang disembunyikan dalam pakaiannya itu.

Dia mengatakan, “Wahai Rasulullah, ketika aku berjalan ke arahmu, aku melewati sebuah pohon yang sangat rindang. Aku mendengar suara anak-anak burung, lalu aku ambil dan meletakkannya di kainku. Namun, tiba-tiba induknya datang dan terbang mengitari kepalaku, maka kubuka kainku agar ia melihat anak-anaknya. Karena melihat anak-anaknya dalam kainku sang induk ikut bersama mereka sehingga aku selimuti mereka semua dengan kainku ini. Inilah mereka semua, aku bawa kemari.”

Rasulullah SAW berkata, “Letakkan mereka.” Dia pun meletakkan burung-burung tersebut di atas tanah di hadapan Rasul. Dia membuka penutupnya namun induknya enggan meninggalkan anaknya. Rasul bertanya, “Apakah kalian heran dengan kasih sayang induk burung ini terhadap anak-anaknya?”

Rasulullah SAW bersabda, “Demi Tuhan yang telah mengutusku dengan membawa kebenaran, sesungguhnya kasih sayang Allah lebih besar terhadap hamba-hamba-Nya dibandingkan induk burung kepada anak-anaknya ini. Bangunlah dan bawalah mereka kembali hingga kau letakkan mereka di tempat semula bersama induknya.”

Lelaki itu pun membawa mereka kembali seperti diperintahkan Rasulullah. Sabda Rasulullah di atas adalah gambaran indah betapa kasih sayang Allah tak terbatas oleh ruang dan waktu terhadap hamba-hamba-Nya.

Seperti yang dikemukakan Allah SWT, “Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, menunaikan zakat, dan mereka yang terus-menerus beriman terhadap ayat-ayat Kami. Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi ummi yang mereka mendapati-nya tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.”(QS al-A'râf [7]: 156-157)

Tatkala kita ditimpa suatu musibah, bukan berarti Allah sudah tidak sayang dan peduli lagi. Allah hanya menginginkan agar kita lebih kuat dan cerdas dalam memaknai romantika kehidupan.

Ketika kita meminta sesuatu kepada Allah tetapi tidak langsung mengabulkannya, Allah mengetahui, hal itu akan menjauhkan kita dari sisi-Nya. Seperti Qarun, setelah diberi kelapangan rezeki, dia malah menjadi hamba yang kufur dan tamak.

Orang bijak mengatakan, Allah menjawab permohonan kita dengan tiga cara. Allah berkata Ya, Dia memberi yang kita inginkan. Allah berkata Tidak, Dia memberi kita sesuatu yang lebih baik. Allah berkata Tunggu, Dia memberi kita yang terbaik.

Kasih sayang Allah kepada kita tak pernah terhenti sedetikpun. Sejak kita masih berupa setetes air kehidupan, lalu tumbuh menjadi manusia dewasa sempurna. Selama kita di dunia, akan selalu diwarnai berbagai problematika kehidupan.

Seperti yang dikemukakan Allah SWT, apabila kita berhasil memetik pelajaran dari setiap penderitaan tersebut, maka kita akan hidup bahagia menuju keabadian. Sebaliknya, apabila kita gagal memahaminya maka kita tergolong orang yang bangkrut.

Dan itu adalah kerugian yang sebenarnya. Pertolongan Allah pasti akan datang membebaskan kita dari kemalangan, penderitaan, dan kegagalan.

Setelah kita terlebih dahulu mempelajari faktor-faktor penyebab kemalangan, penderitaan, dan kegagalan itu. Kemudian kita bangkit melakukan perubahan untuk membebaskan diri dari semua belenggu itu.

PEMIMPIN YANG TEGUH


Pada suatu waktu, Abu Ubaidah bin Jarrah menemani Khalifah Umar bin Khattab dalam sebuah perjalanan ke Syam (Suriah). Mereka bersepakat untuk bergantian dalam menaiki dan menuntun kuda yang mereka gunakan.




Menjelang masuk Kota Syam, tiba giliran Umar yang harus menuntun. Merasa tidak enak dan khawatir penduduk Syam melihatnya, Abu Ubaidah mengusulkan agar ia yang menuntun dan Khalifah Umar tetap di kendaraan.

Tetapi, Umar menolak. Ia berkata, ’’Kami adalah kaum yang dimuliakan Allah SWT dengan Islam. Aku tak peduli apa kata mereka.’’

Sungguh menarik yang dikatakan Umar dalam kisah di atas. Kalau mau, sebagai khalifah ia bisa menikmati berbagai fasilitas negara.

Misalnya, kendaraan, ajudan, pengawalan, dan lain-lain. Namun, ia menolak semua itu. Ia tetap sederhana, jujur, adil, berani, dan merakyat. Inilah karakter yang diperlukan seorang pemimpin. Karakter adalah kekuatan.

Kehebatan manusia tersembunyi di balik karakternya. Dan karakter menunjuk pada tiga makna. Pertama, keutamaan universal yang dipandang baik oleh semua manusia di sepanjang sejarah dan semua kebudayaan.

Contohnya adalah ilmu, kearifan, keberanian, kejujuran, dan keadilan. Kedua, puncak kualitas moral yang berarti bertindak benar meski ada tekanan kuat berbuat sebaliknya. Ketiga, karakter menunjuk pada kesejatian diri.

Karakter menunjuk pada sikap dan laku perbuatan yang dilakukan seseorang pada saat tak ada seorangpun mengetahui. Karakter merupakan apa yang sejatinya mengenai diri kita. Di sinilah karakter dibedakan dengan pencitraan.

Citra adalah anggapan orang tentang diri kita yang belum tentu diri yang sebenarnya. Hal yang diperlukan pemimpin, tentu bukan citra melaikan karakter. Dalam karakter ada kesejatian sedangkan dalam citra ada kamuflase kemunafikan.

Karakter menunjuk sesuatu pada yang genuine. Sementara, citra merujuk pada sesuatu yang bersifat artificial. Sengaja dibuat untuk membangun imaji yang positif. Pemimpin yang berkarakter seperti tampak pada diri Khalifah Umar.

Dia tampil genuine dan otentik. Ia tidak menyandarkan kemuliaan dan kehormatan diri pada sesuatu di luar dirinya seperti pangkat pakaian, kekayaan, dan hal-hal yang bersifat aksesoris duniawi. Ia cukup percaya diri.

Untuk melapangkan jalan kepemimpinannya ia tak perlu mencela dan menjelek-jelekkan pihak lain. Pemimpin yang berkarakter adalah pemimpin optimistik. Berangkat daru integritas dan dedikasinya untuk kemajuan bangsa, ia tak pernah ragu bertindak.

Ia pun tak memedulikan olol-olok musuh atau orang yang tidak menyukainya. ‘’Mereka adalag orang-orang yang berjihad di jalan Allah dan yang tidak takut pada cekaab orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehandaki-Nya dan Allah maha luas (pemberian-Nya) dan maha mengetahui.’’ (QS Al Maidah: 54).

Maka, belajar dari kepemimpinan Umar, satu hal mutlak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah karakter. Perlu diketahui karakter merupakan takdir keberhasilan pemimpin. Wallahu a’alam.

sala satu dari tempat yag baik.dan waktu untuk bersholawat


Kedelapan belas. ketika Orang menyebut nama Rasulullah Saw.:



Artinya: “Orang yang kikir ialah: Orang yang tidak mau bershalawat ketika orang menyebut namaku di sisinya.” (HR. Ahmad).

Inilah delapan belas tempat atau waktu yang ditentukan supaya kita bershalawat kepada Nabi, ketika kita berada pada tempat, waktu atau keadaan itu. Maka marilah kita wahai para pencinta Rasul, bershalawat kepadanya pada tempat-tempat, waktu-waktu dan keadaan-keadaan tertentu dengan sebaik-baiknya.

Kemudian kita perhatikan makna hadis yang tersebut di bawah ini. Bersabdalah Rasulullah Saw :



 Artinya: “Tidak beriman salah seorang kamu, sehingga la mencintai aku lebih daripada anaknya, ayahnya dan manusia semua.” (HR. Al-Bukhârî, Muslim, dan Ahmad)



 Artinya: “Diriwayatkan bahwasanya ‘Umar pernah berkata kepada Rasulullah Saw.: Ya Rasulullah, sesungguhnya engkau lebih kucintai dari segala sesuatu, kecuali kecintaanku terhadap diriku. Menjawab Nabi: Ya ‘Umar engkau belum lagi mencintai aku sebelum engkau melebihkan cintamu itu daripada kepada dirimu sendiri. Mendengar itu ‘Umarpun berkata: Demi Allah, engkau ya Muhammd, lebih aku cintai daripada diriku sendiri! Nabi menjawab: barulah sekarang engkau mencintai aku hai ‘Umar.” (HR. Ahmad, Bukhârî, dan Muslim).

Sebagai tanda mencintai Rasulllah Saw. itu, ialah: memperbanyak shalawat kepadanya. Dan marilah kita ber-shalawat kepadanya dengan khusyu’ dan khudlu’, terlepas dari riya.

BESHOLAWAT LAH SEBANYAK2 NYA


Dasar Hukum dan Dalil-dalil Shalawat
Dibawah ini adalah dalil-dalil tentang shalawat baik dari Al-Quran maupun Al-Hadis Nabi Saw., serta para ulama

AL-QUR’AN

Surat Al-Ahzâb ayat 43:



 Artinya: “Dia-lah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohon ampunan untukmu) supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya yang terang”.

Surah Al-Ahzâb ayat 56:



 Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”.

Maksud Allah bershalawat kepada Nabi Saw. adalah dengan memberi rahmat-Nya; bershalawat malaikat kepada Nabi Saw. dengan memintakan ampunan; sedangkan bershalawatnya orang-orang mu’min kepada Nabi Saw. dengan berdoa supaya diberi rahmat seperti dengan per-kataan “Allâhumma Shalli ‘alâ Muhammad”

Adapun salam kepada Nabi Saw. adalah dengan mengucapkan “Assalâmu Alayka Ayyuh al-Nabiyy.”

Al-Hadits



 Artinya: “Bershalawatlah kamu kepadaku, karena sha-lawatmu itu menjadi zakat (penghening jiwa pembersih dosa) untukmu.” (HR. IbnMurdaweh)



Artinya: “Saya mendengar Nabi Saw. Bersabda janganlah kamu menjadikan rumah-rumahmu sebagai kuburan, dan janganlah kamu menjadikan kuburanku sebagai per-sidangan hari raya. Bershalawatlah kepadaku, karena shalawatmu sampai kepadaku dimana saja kamu berada.” (HR. Al-Nasâ’i, Abû Dâud dan dishahihkan oleh Al-Nawâwî).

Diterangkan oleh Abû Dzar Al-Harawî, bahwa perintah shalawat ini terjadi pada tahun kedua Hijriyah. Ada yang berkata pada malam Isra’ dan ada pula yang berkata dalam bulan Sya’ban. Dan oleh karena itulah bulan Sya’ban dinamai dengan “Syahrush Shalâti” karena dalam bulan itulah turunnya ayat 56, Surah ke-33 Al-Ahzâb.
Arti Shalawat
SHALAWAT bentuk jamak dari kata salla atau salat yang berarti: doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah.

Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya. Jika shalawat itu datangnya dari Allah Swt. berarti memberi rahmat kepada makhluk. Shalawat dari malaikat berarti memberikan ampunan. Sedangkan shalawat dari orang-orang mukmin berarti suatu doa agar Allah Swt. memberi rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi Muhammad Saw. dan keluarganya.

Shalawat juga berarti doa, baik untuk diri sendiri, orang banyak atau kepentingan bersama. Sedangkan shalawat sebagai ibadah ialah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah Swt., serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad Saw., bahwa orang yang bershalawat kepadanya akan mendapat pahala yang besar, baik shalawat itu dalam bentuk tulisan maupun lisan (ucapan).

Hukum Bershalawat

Para ulama berbeda pendapat tentang perintah yang dikandung oleh ayat “Shallû ‘Alayhi wa Sallimû Taslîmân = bershalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah kamu kepadanya,” apakah untuk sunnat apakah untuk wajib.
Kemudian apakah shalawat itu fardlu ‘ain ataukah fardlu kifayah. Kemudian apakah membaca shalawat itu setiap kita mendengar orang menyebut namanya ataukah tidak.
Asy-Syâfi’i berpendapat bahwa bershalawat di dalam duduk akhir di dalam sembahyang, hukumnya fardlu. Jumhur ulama berpendapat bahwa shalawat itu adalah sunnat.

Kata Al-Syakhâwî : “Pendapat yang kami pegangi ialah wajibnya kita membaca shalawat dalam duduk yang akhir dan cukup sekali saja dibacakan di dalam suatu majelis yang di dalam majelis itu berulang kali disebutkan nama Rasul.

Al-Hâfizh Ibn Hajar Al-Asqalânî telah menjelaskan tentang madzhab-madzhab atau pendapat-pendapat ulama mengenai hukum bershalawat dalam kitabnya “Fath al-Bârî”, sebagaimana di bawah ini.

Para ulama yang kenamaan, mempunyai sepuluh macam madzhab (pendirian) dalam masalah bershalawat kepada Nabi Saw.:

Pertama, madzhab Ibnu Jarîr Al-Thabarî. Beliau berpendapat, bahwa bershalawat kepada Nabi, adalah suatu pekerjaan yang disukai saja.

Kedua, madzhab Ibnu Qashshar. Beliau berpen-dapat, bahwa bershalawat kepada Nabi suatu ibadat yang diwajibkan. Hanya tidak ditentukan qadar banyaknya. Jadi apabila seseorang telah bershalawat, biarpun sekali saja. Terlepaslah ia dari kewajiban.

Ketiga, madzhab Abû Bakar Al-Râzî dan Ibnu Hazmin. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa bershalawat itu wajib dalam seumur hidup hanya sekali. Baik dilakukan dalam sembahyang, maupun di luarnya. Sama hukumnya dengan mengucapkan kalimat tauhid. Selain dari ucapan yang sekali itu hukumnya sunnat.

Keempat, madzhab Al-Imâm Al-Syâfi’i. Imam yang besar ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibacakan dalam tasyahhud yang akhir, yaitu antara tasyahhud dengan salam.

Kelima, madzhab Al-Imâm Asy-Sya’bî dan Ishâq. Beliau-beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib hukumnya dalam kedua tasyahud, awal dan akhir.

Keenam, madzhab Abû Ja’far Al-Baqîr. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib dibaca di dalam sembahyang. Cuma beliau tidak menentukan tempatnya. Jadi, boleh di dalam tasyahhud awal dan boleh pula di dalam tasyahhud akhir.

Ketujuh, madzhab Abû Bakar Ibnu Bakir. Beliau ini berpendapat, bahwa shalawat itu wajib kita membacanya walaupun tidak ditentukan bilangannya.

Kedelapan, madzhab Al-Thahawî dan segolongan ulama Hanafiyah. Al-Thahawî berpendapat bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendengar orang menyebut nama Muhammad. Paham ini di ikuti oleh Al-Hulaimî dan oleh segolongan ulama Syâfi’iyyah.

Kesembilan, madzhab Al-Zamakhsyarî. Al-Zamakhsyarî berpendapat, bahwa shalawat itu dimustikan pada tiap-tiap majelis. Apabila kita duduk dalam suatu majelis, wajiblah atas kita membaca Shalawat kepada Nabi, satu kali.

Kesepuluh, madzhab yang dihikayatkan oleh Al-Zamkhsyarî dari sebagian ulama Madzhab ini berpendapat bahwa bershalawat itu diwajibkan pada tiap-tiap kita mendoa.

Untuk meng

sisyem ui editan saya dngan icon sinyal bintang dan bateery masjid

bosan dengan tampilan android kalian mari di ubah dngan tampilan icon sinyal bintang dengan berbagai warna.berikut scren shot nya,
totarial gampang kok cma copi paste lewat root exploler

KHUTBAH TERAKHIR RASULULLAH MUHAMMAD SAW


KHUTBAH TERAKHIR RASULULLAH MUHAMMAD SAW

Wahai manusia, dengarkanlah baik-baik apa yang hendak kukatakan ini.

Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas ini, oleh karena itu dengarkanlah dengan teliti kata-kataku ini, dan sampaikanlah ini kepada orang-orang yang tidak dapat hadir.

Wahai manusia, sepertimana kamu menganggap bulan ini dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang muslim sebagai amanah suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu ke pemiliknya yang berhak. Janganlah kamu sakiti siapapun,agar orang lain tidak menyakiti kamu lagi. Ingatlah bahwa sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu, dan Dia pasti membuat perhitungan di atas segala amalan kamu.

Allah telah mengharamkan riba, oleh karena itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang.

Berwaspadalah terhadap syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia (syaitan) telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya kamu tidak mengikutinya dalam perkara-perkara kecil.
Wahai manusia, sebagai mana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, mereka juga mempunyai hak atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik, berlemah lembutlah terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah : mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang kamu tidak sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina.


Wahai manusia dengarlah......... !, bersungguh-sungguh kata-kataku ini. Sembahlah Allah, dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan dan tunaikan zakat dari harta kekayaan kamu.Kerjakanlah    “ibadah haji” sekiranya kamu mampu.
Ketahuilah bahwa setiap muslim adalah saudara kepada muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorangpun yang lebih mulia dari yang lainnya, kecuali dalam taqwa dan beramal sholeh.
Ingatlah, bahwa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari, untuk dipertanggung jawabkan di atas segala apa yang telah kamu kerjakan. Oleh karena itu awasilah agar jangan sekali-kali kamu terkeluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku.
Wahai manusia, tidak ada lagi nabi atau rasul yang akan datang selepasku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh karena itu wahai manusia, nilailah dengan benar dan fahamilah kata-kataku yang telah aku sampaikan kepada kamu.
Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya, ITULAH AL-QUR'AN DAN SUNNAHKU.
Hendaklah orang-orang yang mendengar ucapanku, menyampaikan pula kepada orang lain. Semoga yang terakhir lebih memahami kata-kataku dari mereka yang terus mendengar dariku.
Saksikanlah ya Allah bahwasanya telah aku sampaikan risalahMu kepada hamba-hambaMu.
                                                            http://allahridho.blogspot.com
REFERENSI  HADITS  :              
1.  RIYAADUS SHALIHIN IMAM NAWAWI,
2.  HADITS BUKHORI MUSLIM,
3. IHYA’  ULUMUDDIN IMAM GHAZALI,
4. FATHUL BARRI IMAM IBNU HAJAR

MUJIJAT DARI AFRIKA.BOCAH YANG MNGISLAMKAN RIBUAN ORANG


Assalaamu Alaikum Warakhmatullaahi Wabarakaatuh

Kisah ini adalah kisah nyata tentang seorang bocah ajaib , yang lahir ke dunia sebagai pertanda kebesaran Tuhan. Arusha adalah nama sebuah kota di Tanzania  Afrika, yang mayoritas penduduknya beragama Kristen . Kristiani di sana terbagi menjadi dua sekte, yaitu Kristen Anglikan dan Kristen Katolik. Di kota Arusha inilah lahir seorang anak ajaib dari pasangan suami isteri Domisia Kimaro dan Francis Fundinkira yang beragama KRISTEN KATOLIK .
Sebagai Kristiani yang taat beribadat, sudah barang tentu mereka menginginkan anak yang taat , dekat dengan gereja dan rajin melakukan kebaktian sebagaimana yg mereka lakukan selama ini. Maka beberapa minggu setelah anak laki-lakinya lahir , mereka berniat membawa bayi tersebut ke gereja untuk dibaptis.
Dengan berpakaian rapi dan wajah berseri merekapun bergegas menuju gereja . Namun kira2 20 langkah sebelum memasuki altar gereja, mereka seakan mendengar suara sayup yang mengagetkan . Tidak jelas di telinga mereka dari mana sumber suara itu berasal. Suara deru angin gurun dan juga lalu lalang kendaraan membuat pendengaran mereka tidak begitu fokus. Namun ketika mereka berhenti, ternyata suara itu adalah suara anak mereka sendiri. Bayi kecil itu telah mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak mereka percayai mampu berbicara dengan kalimat sebagai berikut :  “Mama usinibibaptize, naamini kwa ALLAH na jumbe wake Muhammad Saw !”  yg dalam bahasa Indonesianya “Ibu tolong jangan baptis saya, saya adalah orang yang beriman kepada ALLAH dan Rasul-Nya Muhammad Saw”  .
Mendengar ini, maka dengan gemetar kedua orang tua tsb membawa pulang bayi tersebut , dan tidak jadi membaptisnya.
Dengan penuh tanda tanya, Domisia Kimaro dan Francis Fundinkira merawat bayinya , dan pada awal  Bulan Maret 1994, saat bayi tersebut berumur dua bulan, bayi tersebut tidak mau lagi menyusu kepada ibunya, setelah dibawa ke dokter, maka dokter menyatakan tidak ada yg aneh dengan bayinya, mungkin hanya perlu merubah style menyusui, namun setelah saran itu dicoba, tetap saja bayi tersebut tidak mau menyusu , dan tidak diketahui apa penyebabnya. Maka hari demi hari  dilalui dengan tanpa ASI dari sang Ibu.
Dan pada umur 4 bulan terjadilah satu hal yg aneh . Pagi itu sesudah anak Domisia dimandikan dan dipakaikan baju dengan rapih, tiba2 mulut mungil anak itu melantunkan sesuatu berulang-ulang dalam bahasa yang tidak dimengerti suami isteri ini apa maksudnya.  Maka bergegas Francis  menuju gereja menyampaikan hal ini kepada pastur agar menangani anaknya yang ia duga kerasukan "pastur , tolong anak saya kerasukan . Doakan anak saya pastur , tolong !" . setelah berdialog dengan francis sebentar, maka sang pasturpun bergegas menuju rumah domisia beriringan dengan Francis .
Sesampainya di sana lalu sang pastur berusaha mengobati dengan menghadapkan tanda salib ke wajah anak tsb sambil berdoa, namun tetap saja anak tersebut melantunkan suara tsb berulang-ulang. Maka pulanglah sang pastur tanpa hasil, dan suami isteri tersebut termenung dengan pikiran kalut penuh tanda tanya . Dan selama berhari-hari anak itu tetap melantunkan nyanyiannya pada saat - saat tertentu.
Peristiwa tersebut akhirnya menjadi bahan pembicaraan tetangga di sekitar rumah mereka dan   akhirnya peristiwa ini sampai ke tetangga (seorang muslim bernama Abu Ayub) yg rumahnya berjarak beberapa rumah dari keluarga suami isteri ini, bahwa anak tetangga kesurupan setan.
Dan sebagai tetangga maka si muslim ini bermaksud menjenguk suami isteri, dengan harapan ingin menawarkan bantuan untuk mengobati.  Maka berkunjunglah si muslim ini ke sana. Dan atas ijin keluarga Francis Fundinkira, maka ia mendatangi anak tersebut , dan lamat2  ia dengarkan suara yang keluar dari mulut anak tersebut, namun masih kurang jelas, maka didekatkannya telinganya ke mulut anak tersebut.
Serentak ia kaget dan undur ke belakang, namun kemudian ia dekatkan lagi untuk lebih meyakinkan tentang apa yang didengarnya. Maka ia pun yakin, dan dengan wajah masih diliputi keheranan, ia dekati kedua orang tua anak tsb , dan menjelaskan “Bapak Ibu, percaya atau tidak percaya, anak ibu tidak kerasukan setan, suara yang keluar dari mulut anak Bapak Ibu adalah bacaan AL-QUR’AN” . Mendengar ini kontan saja suami isteri itu saling pandang ter heran-heran. Dan apakah yang di baca anak tsb ?  , ayat inilah yang dilantunkan mulut kecilnya secara berulang-ulang :





“........maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi Tuhan yang menjadikan kamu; maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang."  (QS AL BAQARAH : 54)

Ayat yang dibaca oleh anak itu adalah penggalan dari Surat AL BAQARAH ayat 54
Maha besar ALLAH , apabila DIA berkehendak sesuatu, maka sesuatu itu pasti akan terjadi. Rupanya keluarga suami isteri tsb mendapat rakhmat dan hidayah dari ALLAH melalui anaknya sendiri. Yang akhirnya suami isteri tersebut mulai belajar tentang Islam dari Abu Ayub tetangganya, dan akhirnya berpindah agama dari kristen katolik masuk ke Islam.
Peristiwa ini mengingatkan kita pada Nabi Isa yang berbicara semasa masih bayi . Dan anak dari suami isteri tsb terus melantunkan bacaan yang berbeda dari hari kehari, tanpa diajari siapapun !!, hingga  umurnya 1,5 tahun dia sudah hafal AL QUR'AN dengan bacaan yg fasih dan baik , serta memahami isi ajarannya .Bahkan bukan hanya AL QUR'AN , dia juga hafal Injil tanpa ada yg mengajari, sungguh luar biasa. Dan sholat 5 (lima) waktu pun sudah mampu ia tunaikan. Hingga kurang lebih pada umur 5 tahun , dia fasih berbicara dalam 5 bahasa, Inggris , Perancis, Itali , Arab dan  Swahili tanpa ada yang mengajarnya .  Anak tersebut diberi nama Syarifuddin Khalifah, sampai sekarang berceramah mengajarkan Islam , hingga ribuan orang berhasil diajak masuk Islam, ALLAAHU AKBAR . Lalu siapakah yang mengilhamkan semua ini ,  tak lain adalah ALLAH . Ilmu yang didapat seseorang atas ilham ALLAH tanpa melalui proses belajar , ataupun diajar oleh manusia lain biasa disebut Ilmu Laduni. Hal ini mengingatkan kita pada hamba ALLAH , yang mana nabi Musa AS disuruh belajar padanya, yaitu Nabi Khidlir yang diberi Ilmu oleh ALLAH , sehingga dapat mengetahui segala sesuatu sebelum terjadi.

UMUR 5 (LIMA) TAHUN SYEKH SYARIFUDDIN TELAH MENGISLAMKAN RIBUAN ORANG

Peristiwa ini terjadi pada saat umur Syarifuddin kurang lebih 5 (lima) tahun. Hari itu matahari sedang terik di hamparan gurun pasir yang luas. Seribuan orang lebih telah memadati Pumwani, suatu distrik yang berada di Kenya. Di tengah masa menunggu dimulainya acara, mata orang-orang yang hadir di situ sibuk mencari-cari sosok  Syarifuddin Khalifah, anak yang belakangan ini menjadi buruan para pencari berita, baik cetak maupun elektronik dalam dan luar negeri.  Dialah anak kecil yang oleh umat Islam di Afrika dikenal dengan sebutan Syekh Syarifuddin Khalifah atau Miracle Kid Of East Africa . Dia akan datang atas undangan Kenya Moslem's League.
Maka tampaklah sebuah mobil GMC hitam memasuki tempat dimana ribuan orang berkumpul. Ketika jendela terbuka , tampaklah seorang bocah melambai - lambaikan tangannya , dialah Syekh Syarifuddin Khalifah. di kanan kiri mobil puluhan aparat militer berseragam resmi berlari-lari mengikuti laju pelan mobil itu. Kemudian Syekh turun diikuti orang-orang terdekatnya. Maka riuhlah para hadirin menyapanya.
Orang - orang yang berbondong - bondong hadir , bukan hanya orang Islam, tetapi di setiap ceramahnya selalu banyak dihadiri umat Kristiani . Kemampuan yg luar biasa ini telah menarik perhatian umat Kristiani , apalagi mereka mendengar bahwa Syekh Syarifuddin terlahir dari keluarga Kristen Katolik, sehingga mereka berspekulasi bahwa dia adalah Yesus yang dibangkitkan kembali ke dunia.
Namun banyak juga yang menganggap bahwa kisah Syarifuddin di Youtube cuma Hoax belaka. Memang ini adalah satu hal yang luar biasa, sehingga sulit bagi orang untuk percaya, kecuali dia melihat denga

Jumat, 17 Oktober 2014

HUKUM MELETAKAN BUNGAN DI ATAS KUBURAN



JAWAPAN AHLUS SUNNAH WAL JAMA'AH :

Firman Allah : Bertasbih kepada Allah apa-apa yang ada di langit dan apa-apa yang ada di bumi (Surah at Taghabun 64:1)

1. Nabi Muhammad shallallaahu 'alaihi wa sallam menyarankan agar di atas kuburan diletakkan pelepah kurma sebagaimana dalam sebuah hadits

"Ingatlah, sesungguhnya dua mayat ini sedang disiksa tetapi bukan kerana melakukan dosa besar. Seorang dari padanya disiksa kerana dahulu dia suka membuat fitnah dan seorang lagi disiksa kerana tidak menghindari diri daripada percikan air kencing. Kemudian baginda mengambil pelepah kurma yang masih basah lalu dibelahnya menjadi dua. Setelah itu baginda menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi pada kubur yang kedua sambil bersabda: Semoga pelepah ini dapat meringankan seksanya selagi ia belum kering." (Riwayat Bukhari, no: 1378 dan Muslim, no: 292)

2. Para Ulama menngqiyaskan/menyamakan pelepah kurma dalam hadits di atas dengan segala macam tumbuh-tumbuhan yang masih basah sebagaimana yang di jelaskan oleh Syaikh Al-Khathib Asy-Syarbini dalam kitab Mughni Al-Muhtaj

ويسن أيضا وضع الجريد الأخضر على القبر وكذا الريحان ونحوه من الشيء الرطب ولا يجوز للغير أخذه من على القبر قبل يبسه لأن صاحبه لم يعرض عنه إلا عند يبسه لزوال نفعه الذي كان فيه وقت رطوبته وهو الاستغفار ( و ) أن يوضع ( عند رأسه حجر أو خشبة ) أو نحو ذلك لأنه صلى الله عليه وسلم وضع عند رأس عثمان بن مظعون صخرة وقال أتعلم بها قبر أخي لأدفن إليه من مات من أهلي رواه أبو داود وعن الماوردي استحباب ذلك عند رجليه أيضا
“Disunnahkan menaruh pelepah kurma hijau (basah) di atas kuburan, begitu juga tumbuh-tumbuhan yang berbau harum dan semacamnya yang masih basah dan tidak boleh bagi orang lain mengambilnya dari atas kuburan sebelum masa keringnya karena pemiliknya tidak akan berpaling darinya kecuali setelah kering sebab telah hilangnya fungsi penaruhan benda-benda tersebut dimana selagi benda tersebut masih basah maka akan terus memohonkan ampunan padanya

3. Dalam kitab Fatawa al Hadithiah m/s 196 disebutkan :

" Para ulama beristinbath daripada perbuatan Nabi SallaLlahu 'alaihi wasallam mencacakkan dua pelepah tamar di atas kubur, untuk bolehnya mencacak pokok dan bunga tetapi mereka tidak menerangkan caranya. Walau bagaimanapun, di dalam hadits sahih disebutkan bahawa Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam mencacak satu cacakan pada setiap kubur, maka bolehlah diambil pelajaran, ia merangkumi semua bahagian kubur. Maka tujuan yang boleh diambil daripadanya ialah di mana-mana bahagian kubur pun boleh. Abdul bin Humaid dalam Musnadnya bahawa Nabi sallaLlahu 'alaihi wasallam meletakkan pelepah itu di atas kubur di sisi kepala mayat di kubur tersebut "

4. Syeikh Atiyah Saqar (iaitu seorang Mufti Lajnah Fatwa al-Azhar) berkata:



 “Ini adalah masalah antara golongan mengharuskan dan golongan yang menegah. Saya melihat tiada tegahan pada perkara ini selagi mana ia beriktikad (menyakini) bahawa yang memberi manfaat dan mudarat itu hanyalah Allah SWT. Apa yang kita hadiahkan kepada si mati seperti doa, sedekah dan lain-lain lagi adalah ‘min babil asbab’ semata-mata mengharapkan rahmat Allah SWT.
Justeru, perbuatan menaburkan bunga sebagai menggantikan pelepah dan ranting basah adalah harus. Bagaimanapun, jika bunga itu dibeli dengan harga mahal semata-mata untuk melakukan perbuatan itu, dibimbangi ia akan jatuh kepada haram disebabkan membazir.

5. Menyiram air di atas kuburan dan meletakkan daun-daunan yang hijau (segar) hukumnya sunnah, khususnya untuk kuburan yang baru ditimbun. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw memerciki kuburan puteranya tercinta Ibrahim dengan air dan meletakkan daun-daunan yang segar di atasnya (Riwayat Imam Syafi'i, Nailul Authar : 4/84).

6. Di bolehkan menaburkan bunga-bunga segar yang masih basah di atas kuburan2 ,‘karena hal ini(menaburi bunga) dapat meringankan siksaan mayat akibat bacaan tasbih tanaman/bunga diatas pusara tersebut.Lihat ; I’aanah at-Thoolibiin : II/120


Wawlahua'lam

Hizib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani


Hizib Syekh Abdul Qadir Al-Jailani

Robbi inni maghlubun fantasir
wajbur qolbil munkatsir
wajma` syamlil mundatsir
innaka antar rohmanul muqtadir
ikfini ya kafi wa anal`abdul muftakir
wa kafa billahi waliya
wa kafa billahi nashiiro
inna syirka la zulmun `aziim
wa mallohu yuridu zulman lil `ibad
fa quthi`a dabirul qoumil ladzina zholamu
wal hamdu lillahi robbil `alamin
Ya Tuhanku, aku sudah kalah, maka berilah pertolongan
Maka jadikanlah kemuliaan dan kesempurnaan yg telah terselubung,
Sesungguhnya Engkau Yang Maha Pengasih dan Maha Menentukan
Cukupilah segala kebutuhanku dan aku adalah Hamba yg sangat membutuhkan uluran pertolonganMu
Dan cukuplah Allah sebagai yg diandalkan, dan cukuplah Allah sebagai penolong
Sungguh menduakan Allah adalah kejahatan yg besar, dan tiadalah menginginkan kejahatan dan kegelapan bagi hamba-hamba Nya
Maka terputuslah segala tipu daya dan usaha mereka yg berbuat kejahatan, dan segala puji bagi Tuhan sekalian alam

KUMPULAN. TEKS SHOLAWAT HABIB SYECH DALM BENTUK POTO.